Begini Cara Desa Karangpatihan Ponorogo Lepas dari Predikat Kampung Idiot

Begini Cara Desa Karangpatihan Ponorogo Lepas dari Predikat Kampung Idiot

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 22 Sep 2024 06:31 WIB
JAMBON, PONOROGO, INDONESIA - MARCH 25:  Jamila, 13, who suffers from Down syndrome, lies on a floor mat inside a house at Sidowayah Village in Jambon subdistrict on March 25, 2016 in Ponorogo district, Indonesia. Jamila has been paralyzed and mute since she was a baby and is now being cared for by grandmother of her parents as his mother worked as a migrant worker in Malaysia. More than 400 people suffer from psychosocial disabilities in Ponorogo, East Java, where villagers and government officials blamed incest, malnutrition and iodine deficiency as the cause for the illness. In villages such as Sidoharjo, Karangpatihan and Krebet, both adolescents and adults suffer from severe physical retardation, also known as
Salah satu tunagrahita di kampung idiot (Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti)
Ponorogo -

Desa Karangpatihan, Balong, Ponorogo sempat viral karena disebut kampung idiot. Sebutan itu ada karena di tahun 2008 lalu ada 300-an warganya yang menderita tunagrahita atau disabilitas intelektual.

Penyebabnya, karena lahan pertanian di Karangpatihan sebagian besar merupakan sawah tadah hujan. Pun juga hasil pertaniannya sulit karena terbatasnya air.

Berbagai upaya dilakukan oleh pihak pemerintah desa. Mulai dari pembangunan sumur dalam dan konservasi alam. Itu dilakukan Untuk pengembangan hasil pertanian demi pemenuhan gizi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini tahun 2024 hanya tinggal 98 warga yang menderita tuna grahita di Desa Karangpatihan. Jumlah itu turun jauh jika dibandingkan dengan tahun 2008.

"Dulu banyak yang menderita disabilitas intelektual karena gizi buruk, upaya kita dengan pengembangan pertanian melalui sumur dalam dan konservasi alam, bisa meningkatkan hasil pertanian," tutur Kades Karangpatihan, Eko Mulyadi kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

ADVERTISEMENT

Eko mengatakan pengembangan dunia pertanian penting. Karena hanya dengan pemenuhan gizi yang bagus bisa memutus mata rantai tuna grahita.

"Dampak positif bagi kami dalam pengembangan pertanian dengan produk tanah yang bagus bisa menghasilkan produk pertanian yang baik dengan bantuan pupuk," terang Eko.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads