KPI Minta PH Produksi Sinetron di Banyuwangi Tingkatkan Kualitas Tayangan

KPI Minta PH Produksi Sinetron di Banyuwangi Tingkatkan Kualitas Tayangan

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 14 Sep 2024 18:00 WIB
Seminar Nasional Forum Masyarakat Peduli Penyiaran yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi
Seminar Nasional Forum Masyarakat Peduli Penyiaran (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Unsur budaya dan pariwisata menjadi sektor yang menarik untuk dipadukan dalam upaya peningkatan kualitas tontonan bagi masyarakat di Indonesia.

Melalui riset indeks program penyiaran televisi selama 10 tahun berjalan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menemukan muatan tayangan berisi budaya masuk daftar tayangan berkualitas. Sementara sinetron sebaliknya.

Ketua KPI Pusat Ubaidillah menyebutkan, dalam skala angka kualitas tayangan sinetron di Indonesia masih berada di bawah angka 3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari panel yang ditunjuk program tayangan budaya selama 10 tahun masuk kategori program berkualitas, sementara sinetron dari 10 tahun ini kalau kita pakai skala 3 ini belum mencapai angka 3," tegas Ubaidillah, Sabtu (14/9/2024).

Melalui Seminar Nasional Forum Masyarakat Peduli Penyiaran yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, KPI mengharapkan ada kemunculan komunitas-komunitas baru yang turut mengawasi kualitas siaran.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, untuk turut mendongkrak kualitas sinetron dalam negeri, dia berharap sejumlah rumah produksi bisa memproduksi sinetron secara utuh dengan latar cerita di Banyuwangi.

"Selama ini dilihat kualitas sinetron kira rendah karena penggalian tema kurang mendalam dan seri terlalu panjang. Saya akan ajak sejumlah PH untuk memproduksi sinetron di Banyuwangi karena ini khan daerah yang sedang tumbuh wisatanya nanti diharapkan ada sinetron-sinetron yang bisa diproduksi di Banyuwangi dengan landscape Ijen, pantai hutan bukan hanya satu kali scene tapi secara utuh bisa diproduksi di sini," katanya.

Sementara Sekda Banyuwangi Mujiono membenarkan adanya tantangan dalam dunia penyiaran dewasa ini seiring dengan kian meningkatnya digitalisasi.

Mujiono menyebut, keberadaan forum masyarakat peduli penyiaran memiliki peran serta strategis dalam menjunjung tinggi etika jurnalistik dan tetap mengutamakan kepentingan publik.

"Forum ini mengutamakan kepentingan publik serta memberi wadah untuk menyalurkan kepentingan dan harapan seluruh masyarakat dalam dunia penyiaran dalam dunia digital yang terus berkembang tantangan terhadap kualitas siaran semakin besar masyarakat kita khususnya generasi muda sangat rentan terhadap konten digital yang negatif," ungkap Mujiono dalam sambutannya.

Ia berharap, forum yang digelar KPI Pusat ini pun dapat menjadi wadah serap aspirasi serta control untuk meningkatkan kualitas penyiaran di Indonesia.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads