Kisah Getir Ismail dari NTT Nekat ke Jember Tapi Lamaran Ditolak Camer

Round-Up

Kisah Getir Ismail dari NTT Nekat ke Jember Tapi Lamaran Ditolak Camer

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 14 Sep 2024 08:01 WIB
Viral pria NTT nekat ke Jember lamar pacar berujung ditolak
Ismail Landa. (Foto: Dok. Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Hati Ismail Landa benar-benar hancur. Pria asal asal Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu bahkan sempat ingin mengakhiri hidupnya dengan meminta salah satu keluarga Kepala Dusun Karanganyar, Desa/Kecamatan Tempurejo, Jember yang menampungnya untuk membelikan racun.

Selama 2 hari 2 malam Ismail tinggal di rumah Kasun Karanganyar Rianto, pria itu terus menerus menangis. Bayangan Risa, perempuan pujaan hati yang mendorongnya nekat jauh-jauh bertolak dari NTT ke Jember terus muncul di pikirannya. Perempuan yang telah dia lamar tapi terhalang restu calon mertua.

"Selama di rumah saya itu, Ismail terus-terusan menangis karena kepikiran soal Risa dan dia bilang kalau masih cinta sama Risa," kata Rianto kepada detikJatim, Jumat (13/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga khawatir, waktu itu Mas Ismail sempat bilang ke adik saya untuk minta dibelikan racun dan mau bunuh diri. Tapi untungnya masih bisa saya tenangkan."

Ismail tinggal di rumah Rianto sejak 5 September hingga 7 September 2024. Selama 2 hari 2 malam itu Rianto terus berupaya menghibur Ismail. Diajaknya pria 27 tahun itu ngopi dan jalan-jalan. Pokoknya, Rianto berupaya agar pikiran Ismail tenang dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

ADVERTISEMENT

Selama 2 hari itulah Ismail mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Rianto. Bagaimana dia nekat ke Jember demi melamar Risa tapi ditolak kedua orang tua pujaan hatinya. Padahal, perempuan yang merupakan ibu 1 anak yang ditinggal pergi suaminya 3 tahun silam itu sudah mau dilamar.

Penolakan keluarga Risa itu membuat Ismail benar-benar terpuruk. Dia bahkan sempat telantar selama beberapa hari di Jember karena tak punya uang. Kisahnya ini kemudian diviralkan oleh sejumlah akun influencer di media sosial. Hingga Rianto mendengarnya dan berupaya melakukan mediasi.

"Ya alhamdulillah setelah dengar kabar itu, saya langsung cepat-cepat datang ke rumah beliau (Risa dan keluarga) untuk melakukan mediasi. Akhirnya Mas Ismail ini saya bawa ke rumah saya untuk beristirahat di sana," kata Rianto.

Berdasarkan penuturan Ismail kepada Rianto, kisah getir pria asal Sikka itu bermula dari perkenalannya dengan Risa (22) di aplikasi TikTok pada Januari 2024. Risa adalah warga Dusun Karanganyar, Desa/Kecamatan Tempurejo, Jember.

Setelah perkenalan itu keduanya saling suka hingga Ismail meyakini mereka telah berpacaran secara online melalui TikTok. Ismail pun nekat berangkat ke Jember dengan bekal kesepakatan manis bahwa Risa mau dilamar.

Tidak hanya itu, keduanya juga telah bersepakat, setelah menikah mereka akan merantau ke Kalimantan. Risa saat itu bersedia ikut Ismail yang mendapat tawaran pekerjaan dari saudaranya di salah satu perkebunan sawit di Kalimantan Selatan.

"Jadi sebenarnya Ismail dan Risa ini sudah saling suka sejak awal. Tapi karena memang ada sedikit permasalahan dari pihak keluarga perempuan, akhirnya Mas Ismail ditolak," kata Rianto. "Bahkan, Risa yang sebelumnya bilang mau dinikahi akhirnya berubah keputusan karena ada tekanan dari pihak keluarga."

Rianto menjelaskan, ada dugaan bahwa keluarga Risa menolak lamaran Ismail karena tahu bahwa setelah menikah Ismail akan mengajak putrinya ke kalimatan. Ketidaksetujuan itu itu bahkan berujung ancaman, bila Risa masih memaksa menerima Ismail maka perempuan itu akan diusir dari keluarga.

"Ya memang ada tekanan dari pihak keluarga, kalau nanti Risa nekat menerima Ismail maka tidak akan dianggap sebagai keluarga lagi oleh orang tuanya. Nah sebelum itu, Risa juga diajak nikah dan ikut Ismail ke Kalimantan untuk bekerja dan tinggal di sana. Dari situlah mungkin keluarga tidak menerima," kata Rianto.

Ismail memutuskan pergi. Baca di halaman selanjutnya.

Ismail sendiri ketika dihubungi detikJatim mengakui dirinya begitu patah hati setelah lamarannya ditolak oleh orang tua Risa. Pria yang merupakan seorang nelayan di kampung halamannya itu sempat diminta oleh Risa untuk berhenti dari profesi nelayan itu karena Risa merasa kasihan.

Untuk itulah, sebelum berangkat meminang Risa ke Jember, Ismail merantau ke Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur pada Agustus 2024 untuk bekerja sebagai teknisi elektrik di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebulan bekerja di IKN, Ismail menerima gaji pertama yang jumlahnya pas-pasan. Dengan gaji yang pas-pasan itulah Ismail nekat berangkat ke Jember naik kapal laut dari Balikpapan ke Surabaya.

Dari Surabaya, Ismail melanjutkan perjalanan ke Jember naik bus dan sempat menjual HP miliknya di tengah perjalanan naik kapal penyeberangan kepada seorang sopir truk demi mendapatkan tambahan ongkos perjalanan.

"Uang yang saya bawa pas-pasan, terus juga gaji pertama dari IKN itu sudah kepotong uang makan. Jadinya ya HP yang saya punya dijual ke sopir truk," jelasnya.

Sebelum menjual HP itu, Ismail sudah mengirimkan seluruh kontak sanak saudaranya di Kalimantan kepada Risa supaya bisa tetap menghubungi mereka nanti ketika dapat pinjaman HP ketika tiba di Jember.

Ketika tiba pertama kali di rumah Risa, dia disambut sangat baik. Namun ketika dirinya menyampaikan niatan untuk melamar Risa, dia tidak menyangka, bukan hanya keluarga Risa yang menolak, bahkan sang kekasih hatinya itu juga turut menolak.

"Awalnya disambut baik oleh pacar saya dan keluarganya, tapi kemudian nggak tahu kenapa tiba-tiba pihak keluarga dan pacar saya itu menolak," kata Ismail. "Alasannya karena dia (Risa) masih belum cerai secara sah dengan suaminya. Dan pihak keluarganya juga menolak saya."

Kini Ismail telah berada di Kalimantan. Sabtu (7/9) malam, Rianto dan ketua RT setempat berinisiatif mengantar Ismail ke Terminal Tawangalun, Jember agar pria itu melanjutkan perjalanan ke Surabaya naik bus untuk kemudian berangkat ke Kalimantan Selatan naik kapal dari Tanjung Perak.

Ismail sendiri yang memutuskan pergi padahal menurut Rianto, Ismail sudah terlihat betah di Jember. Rianto bahkan sempat menawarkan kepadanya pekerjaan di Jember. Tapi setelah 2 hari penuh air mata itu, Ismail memutuskan pergi ke Kalimantan Selatan.

"Mas Ismail ini saya bantu beri ongkos untuk perjalanannya. Sebenarnya dia betah di sini (Jember), bahkan saya tawarkan untuk kerja di sini. Tapi ya karena suatu hal, beliau akhirnya memilih untuk ikut saudaranya kerja di kebun sawit di Kalimantan Selatan," ucapnya.

Selain dari dirinya, pihak keluarga Risa juga telah menambahkan ongkos perjalanan untuk Ismail sebesar Rp 1 juta. Bukan cuma itu, keluarga Risa sendiri menyampaikan simpati atas usaha Ismail untuk melamar putrinya tapi meminta maaf atas penolakan yang terpaksa disampaikan.

"Pihak keluarga perempuan juga telah melakukan permohonan maaf atas penolakannya terhadap mas Ismail ini, ya meskipun Mas Ismail masih merasakan kecewa," sambungnya.



Hide Ads