Sempat Hujan, Kekeringan di Trenggalek dan Tulungagung Malah Meluas

Sempat Hujan, Kekeringan di Trenggalek dan Tulungagung Malah Meluas

Adhar Muttaqin - detikJatim
Sabtu, 14 Sep 2024 06:01 WIB
Distribusi air bersih di daerah terdampak kekeringan di Tulungagung.
Distribusi air bersih di daerah terdampak kekeringan di Tulungagung. (Foto: Adhar Muttaqin)
Tulungagung -

Kekeringan yang terjadi di Trenggalek dan Tulungagung belum berakhir. Jumlah desa tedampak kekeringan justru semakin meluas padahal beberapa terakhir kedua wilayah sempat diguyur hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah desa yang mengalami krisis air bersih sudah mencapai 31 desa.

"31 desa itu tersebar di 11 kecamatan meliputi Panggul, Dongko, Pule, Suruh, Karangan, Bendungan, Tugu, Trenggalek, Pogalan, Durenan, dan Kecamatan Gandusari," kata Triadi Atmono, Jumat (13/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 11 kecamatan tersebut jumlah desa yang paling banyak terdampak kekeringan berada di Kecamatan Panggul, Tugu, dan Pogalan. "Di Panggul ada 8 desa," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa warga yang terdampak krisis air mencapai 13.135 jiwa atau 4.917 kepala keluarga. Saat ini seluruh wilayah terdampak telah mendapatkan pasokan bantuan air bersih secara rutin dari BPBD Trenggalek serta beberapa bantuan dari instansi lain dan pihak swasta.

ADVERTISEMENT

"Sampai sekarang kami sudah mengirim 151 tangki air bersih atau 755 ribu liter. Ini masih terus berlangsung. Kami bersyukur pihak kepolisian juga membantu distribusi air bersih," jelasnya.

Meluasnya bencana kekeringan juga terjadi di wilayah Tulungagung. Dari data di Pusdalops BPBD Tulungagung jumlah wilayah yang terdampak kekeringan mencapai 13 desa.

"13 desa di 8 kecamatan, rata-rata di wilayah pegunungan dan pesisir selatan. Dibandingkan tahun lalu, sepertinya lebih banyak sekarang, bahkan ada tambahan desa di Kecamatan Pagerwojo," kata Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Robinson Nadeak, di kantornya.

Dari belasan desa tersebut jumlah warga yang terdampak mencapai 7.878 jiwa atau 3.023 kepala keluarga. Pihaknya menyebut distribusi bantuan air bersih terus digelontorkan ke wilayah tedampak.

"Totalnya sudah ada 148 tangki yang kami kirim. Setiap hari kami mengirim 4 tangki atau 21 ribu liter," ujarnya.

Selain BPBD, penanggulangan dampak kekeringan di Tulungagung juga dibantu oleh beberapa armada dari PMI dan beberapa instansi lainnya.

"Sesuai prediksi BMKG, musim kemarau akan berakhir pada akhir Oktober, ya lumayan panjang. Tapi memang dalam pekan ini beberapa titik di Tulungagung sudah sempat turun hujan," imbuhnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads