Viral Pengguna Suroboyo Bus Keluhkan Kondisi Halte, Ini Saran Pengamat

Viral Pengguna Suroboyo Bus Keluhkan Kondisi Halte, Ini Saran Pengamat

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 12 Sep 2024 22:30 WIB
Halte Suroboyo Bus Kertomenanggal yang viral dianggap membahayakan.
Halte Suroboyo Bus Kertomenanggal yang viral dianggap membahayakan. (Foto: tangkapan layar)
Surabaya -

Viral di Instagram pengguna Suroboyo Bus mengeluhkan halte atau bus stop yang kondisinya kurang layak. Yakni halte di Kertomenanggal. Terutama soal akses menuju halte.

Para pengguna Suroboyo Bus mengeluh untuk menuju halte Kertomenanggal mereka harus melintasi rel kereta api. Kondisinya juga dianggap menakutkan, terutama saat malam hari.

"Diapit jalan raya besar dengan intensitas kendaraan tinggi dan juga dengan rel kereta api dengan minim penerangan. Itu sangat membahayakan sekali untuk para pengguna Suroboyo Bus," ujar pria dalam video yang viral dilihat detikJatim, Kamis (12/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya di halte Kertomenanggal, halte bus lain yang kondisinya juga dikeluhkan karena lokasinya cukup membahayakan di tepi jalan besar tanpa trotoar yakni di Jalan Ir Soekarno.

Bukan hanya itu, berdasarkan pantauan detikJatim, ada sejumlah halte lain yang kondisinya juga berada di tepi jalan besar dan tidak memiliki bangunan yang cukup layak.

ADVERTISEMENT
Halte Suroboyo Bus di Jalan Ir Soekarno yang kondisinya dianggap membahayakan karena berada di tepi jalan besar.Halte Suroboyo Bus Jalan Ir Soekarno yang dianggap membahayakan karena berbatasan langsung dengan jalan besar tanpa bangunan pelindung. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)

Salah satunya di RS Haji, kemudian di kawasan Manyar, lalu halte di Unair Kampus B, halte di Jalan Profesor dr Moestopo, hingga halte yang berada di dekat Pakuwon Mall.

Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno turut menyoroti masalah halte ini. Dia menilai Pemkot Surabaya seharusnya segera mengambil langkah perbaikan.

"Halte-halte itu tidak perlu APBD kalau Surabaya, bisa minta bantuan swasta, dari CSR bisa dibangun. Itu tinggal kredibilitas Pemkot Surabaya saja, bisa dikolaborasikan," kata Djoko.

Bila tidak segera diperbaiki menurutnya hal itu akan berpengaruh pada minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Dia juga menekankan perlunya memastikan minimal setiap 500 meter ada halte atau bus stop yang layak.

"Harus diperbaiki juga waktu tunggunya agar tidak terlalu lama. Kalau di perkotaan waktu tunggunya 10-15 menit, terutama saat jam sibuk," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads