Pemkot Surabaya tengah menggagas taksi air sebagai transportasi umum baru bagi masyarakat di Kota Pahlawan. Rencananya taksi air ini akan mulai beroperasi pada 2025.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan bahwa hadirnya taksi air bisa menjadi hal yang sangat positif. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan MTI Djoko Setijowarno mengatakan penggunaan moda taksi air perlu mempertimbangkan sejumlah hal agar transportasi jenis ini bisa tetap bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apapun moda transportasi umum harus dipikirkan orang mau bergerak dari mana mau ke mana. Perlu dipertimbangkan integrasi dengan angkutan yang lain juga. Termasuk fasilitas seperti halte dan lainnya," kata Djoko kepada detikJatim, Senin (26/8/2024).
Djoko menegaskan ketersediaan moda transportasi penunjang seperti bus dan feeder menurutnya harus benar-benar mudah diakses. Terutama dari wilayah pemukiman penduduk.
"Kelemahan di Indonesia kalau bangun public transport hanya di koridor utama, tidak pernah menyentuh ke perumahan. Itu yang menyebabkan orang males pakai angkutan umum," tegasnya.
![]() |
Setelah adanya koneksi antartransportasi umum, Djoko juga menyinggung tentang jumlah armada dan waktu tempuh taksi air sendiri sebagai transportasi umum. Hal ini juga perlu diperhatikan.
"Durasi tunggu antar transportasi juga perlu diperhatikan. Setiap 15 menit kapal seharusnya lewat," kata Djoko.
Dia juga menyebutkan aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hal penyediaan transportasi air ini. Yakni ketersediaan debit air yang menjadi faktor penting penggerak taksi air.
"Debit air perlu dipertimbangkan agar aliran sungai bisa terjaga. Termasuk saat musim hujan, apakah akan berpengaruh pada keselamatan. Kalau ada kendala dan (taksi air) sempat terhenti nanti masyarakat malas menggunakan transportasi ini," pungkas Djoko.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan taksi air ini rencananya akan melaju di perairan Surabaya mulai dari Gunungsari hingga Petekan, Kalimas.
Dia juga menyampaikan bahwa penggunaan transportasi umum baru memiliki keuntungan tersendiri. Terutama karena tidak akan ada hambatan kemacetan bila menggunakan taksi air.
"Bentuknya seperti perahu. Saya pastikan sampainya akan tepat waktu. Kita sudah berdiskusi dengan Lantamal V. Selanjutnya akan diskusi juga dengan Pangkoarmada karena beliau sangat mendukung taksi air ini," ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/8/2024).
(dpe/iwd)