27 Siswa Situbondo Terpapar Kasus MPOX, Dinkes Jatim: Hanya Cacar Air

27 Siswa Situbondo Terpapar Kasus MPOX, Dinkes Jatim: Hanya Cacar Air

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 12 Sep 2024 15:41 WIB
Kasus COVID-19 di Jatim mulai naik. Seperti yang disampaikan Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono.
Kadinkes Jatim Erwin Astha Triyono (Foto file: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Sejumlah siswa SD Islam Al Abror di Kota Situbondo diduga terserang virus monkeypox atau cacar monyet. Proses belajar mengajar akhirnya dilakukan secara daring.

Pasalnya, sebanyak 27 anak menderita penyakit cacar tersebut sejak beberapa hari lalu. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring sejak tanggal 9-14 September 2024.

Kadinkes Jatim Erwin Astha Triyono menegaskan 27 siswa tersebut terkena cacar air bukan kasus Mpox.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Situbondo bahwa kasus tersebut bukanlah kasus Mpox, melainkan cacar air (Varicella). Terdapat 27 kasus cacar air yang ditemukan di salah satu sekolah dasar di Situbondo," kata Erwin dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).

Erwin menjelaskan bahwa gejala cacar air meliputi ruam/bintik-bintik merah berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh. Gejala cacar air juga diikuti oleh demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

ADVERTISEMENT

"Gejala cacar air berbeda dengan Mpox, kalau Mpox gejalanya berupa ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin, demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan serta nyeri otot dan lemas." terangnya.

Lebih lanjut, Erwin berpesan kepada masyarakat jika menemui gejala cacar air maupun gejala Mpox, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

"Cacar air ini dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit, melalui percikan air liur (droplet) serta kontak dengan benda terkontaminasi seperti baju, handuk dan lainnya dari pasien cacar air," ungkapnya.

Untuk mencegah dan mengendalikan penyakit cacar air, Dinkes Jatim telah melakukan berbagai upaya. Antara lain mengimbau siswa dan orang tua murid tidak panik, pembelajaran sementara dilaksanakan secara daring.

Selain itu memberikan edukasi kepada siswa dan guru terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan.




(faa/fat)


Hide Ads