Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan level Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau 'darurat global'. WHO mencatat cacar monyet telah tersebar hampir di 76 negara yang terkena dampak wabah, termasuk Indonesia.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dr Gina Noor Djalilah SpA menyebut anak, khususnya bayi lebih rentan terkena Monkey Pox. Orang tua pun perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan dan lingkungan buah hati.
"Kasus fatal cacar monyet yang terjadi pada anak, menurut catatan WHO sebagian besar terjadi pada kelompok anak yang berumur 9-15 tahun, bahkan, pernah berdampak pada kematian anak-anak di Afrika," kata dokter spesialis anak ini, Senin (8/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun gejala yang dialami, seperti demam sumer yang disertai ruam kemerahan dengan bintil-bintil merah di kulit, bintil-bintil merah akan membesar dengan berisi cairan dan dapat juga cairan itu berubah menjadi nanah. Cairan pada bintil merah tersebut yang sangat berpotensi menularkan pada orang lain.
Ia menjelaskan, virus monkeypox sendiri dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar).
"Masuknya virus adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut). Sementara penularan antar manusia yakni melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang atau benda terinfeksi/terkontaminasi," jelasnya.
Pencegahan cacar monyet pada anak dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang aman. Kemudian menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pada air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah memegang barang terinfeksi atau terkontaminasi.
Untuk orang tua, perlu mencuci tangan pada air mengalir dengan sabun sebelum dan sesudah memegang bayi atau anak untuk disuapi, dimandikan dan kegiatan-kegiatan harian yang erat dengan kontak. Menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk mencegah segala penyakit menular.
"Terakhir segera ke dokter jika menemukan gejala minimal cacar monyet, jangan tunggu hingga menyebar di seluruh tubuh. Lengkapi imunisasi pada anak untuk pencegahan berbagai penyakit menular," pungkasnya.
(esw/fat)