TNI AL menyiapkan personel hingga alutsista demi mendukung perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Tujuannya untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Hal itu disampaikan Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo usai pelaksanaan upacara puncak HUT ke-79 TNI AL di Dermaga Ujung Koarmada II, Surabaya.
"Harapannya tentu jika IKN nanti berkembang kami juga mengikuti gradual bersama perkembangan itu, termasuk alutsista dan fasilitas lainnya. Secara bertahap kami akan mengembangkan organisasi, juga memfokuskan daerah-daerah operasi," ujar Ariantyo, Selasa (10/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu TNI AL juga akan meningkatkan Lanal Balikpapan sebagai pangkalan yang ada di lingkar luar IKN. Termasuk dengan dukungan sumber daya prajurit yang siap menghadapi berbagai tantangan.
"Prajurit Jalasena TNI Angkatan Laut harus siap mengikuti dinamika perkembangan situasi, baik itu secara regional, nasional, maupun global, terutama dengan kemajuan teknologi," tutur Ariantyo.
Pihaknya pun tengah menanti kebijakan dari kepala negara yang baru, yakni Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada Oktober 2024 mendatang. Ia berharap kebijakan yang dicanangkan pemerintah dapat mendorong modernisasi sistem maupun prajurit TNI AL.
"Namun kemajuan teknologi juga tidak akan ada gunanya jika manusianya tidak siap. Segala ilmu dan pengetahuan akan perkembangan teknologi harus selalu dipelajari, untuk memastikan TNI AL siap dalam segala situasi," pungkasnya.
Baca juga: Unesa Bakal Buka Kampus Baru di IKN |
Sebagaimana diketahui IKN akan dijadikan titik vital sebagai pusat pemerintahan. Saat ini pemerintah tengah menyiapkan segala fasilitas dan infrastruktur untuk berpindah dan mewujudkan ekosistem di sana. Bahkan Presiden Joko Widodo juga akan berkantor di Istana Garuda IKN mulai 10 September sampai 19 Oktober atau hingga purnatugas.
Dilansir dari detikNews, Kepala Presidential Communication Office (PCO) menilai Jokowi ingin merasakan bekerja di IKN sebelum diestafetkan ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Istana Garuda tempat Presiden bekerja sebagai kepala pemerintahan sudah bisa digunakan. Jadi wajar jika Presiden ingin merasakan bekerja di Istana Garuda sebelum estafet pemerintahan diserahkan kepada presiden berikut ya. Bagaimanapun ini legasinya beliau," kata Hasan dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9/2024).
(dpe/iwd)