Melanggar Jam Operasional, Ratusan Truk di Gresik Ditilang Selama Agustus

Melanggar Jam Operasional, Ratusan Truk di Gresik Ditilang Selama Agustus

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 05 Sep 2024 04:01 WIB
Polisi di Gresik patroli truk bandel langgar jam operasional
Polisi di Gresik patroli truk bandel langgar jam operasional (Foto: Dok. Istimewa)
Gresik -

Bandelnya truk yang melanggar jam operasional saat pagi dan sore di Kabupaten Gresik menjadi perhatian polisi. Satlantas Polres Gresik pun menggalakan patroli hunting system untuk meminimalisir hal tersebut.

Alhasil, sebanyak 106 surat tilang dilayangkan Sat Lantas Polres Gresik untuk kendaraan angkutan. Surat tilang tersebut mayoritas menyasar truk ODOL (Over Dimensions dan Over Load) yang kerap melanggar jam operasional.

"Karena memang hal ini banyak dikeluhkan masyarakat. Kita sudah berulangkali terjaring razia, namun tetap kembali melakukan pelanggaran-pelanggaran," ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca, Rabu (4/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Derie menjelaskan penindakan tersebut sesuai regulasi pembatasan operasional. Yakni sejak pukul 05.00 sampai pukul 08.00. Serta pada sore hari sejak pukul 16.00 sampai pukul 18.00.

"Namun, dalih mengejar setoran menjadi alasan para pengemudi tetap nekat beroperasi. Sebagai tindak lanjut, kami akan bersurat ke manajemen perusahaan agar mengatur time schedule kendaraan operasionalnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Mayoritas pelanggar biasanya terpantau di beberapa titik. Misalnya kendaraan yang melintasi kawasan exit tol Cerme, Manyar, serta wilayah Duduksampeyan.

"Kami juga tidak ragu melakukan operasi hunting sistem. Dengan mengoperasikan mobil patroli pada ruas jalan utama," tambahnya.

Dari informasi yang dihimpun, kemacetan mulai terjadi sejak pagi hari. Saat para karyawan berangkat menuju tempat kerjanya dan orang tua yang mengantarkan pergi kesekolah. Mirisnya, pada jam tersebut kondisi jalan sudah dipenuhi truk ODOL yang melanggar jam operasional.

"Kalau pulang kerja atau sore gini agak mendingan. Tapi kalau pagi, biasanya bareng anak-anak pergi kesekolah. Atau banyak yang antar sekolah juga, jadi Makin parah," kata Abraham pengguna jalan.

Warga asal Manyar itu juga jerap menjumpai truk tanpa penutup terpal. Hal tersebut kerap memicu polusi akibat serpihan debu muatan.

"Yang pasti banyak truk tidak memakai penutup. Apalagi yang mengangkut batu galian, batu kecil-kecilnya menimpa pengendara di belakangnya. Bisa memicu kecelakaan lalu lintas," tuturnya.




(abq/iwd)


Hide Ads