.webp)
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.45 WIB. Sesuai larangan jam operasional, kendaraan angkutan barang, galian C, dan batu bara dilarang beroperasi pukul 05.00 - 08.00 WIB dan 15.00 - 18.00 WIB.
Kurang tegasnya Dishub Gresik dalam menertibkan truk yang melanggar jam operasional, membuat nyawa Solikin yang saat itu hendak berangkat kerja melayang.
Saat itu korban berangkat kerja mengendarai sepeda motor Honda Vario W 3374 D dari arah Bungah menuju Gresik Kota dengan kecepatan sedang.
Saat di lokasi kejadian, korban bermaksud mendahului dari sisi kiri truk tronton bernopol Z 9413 YA yang dikemudikan Didi (48) warga Sukahurip, Pamarican, Ciamis. Ketika mendahului, korban tidak bisa menguasai setir dengan wajar.
"Sehingga motor oleng ke kanan dan korban terjatuh," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina, Selasa (2/4/2024).
Tita menjelaskan saat terjatuh, posisi korban membentur ban belakang samping kiri truk tronton. Korban pun meninggal dunia setelah mengalami luka parah di bagian kepala.
"Korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ujar Tita.
Untuk diketahui, kecelakaan maut memang kerap terjadi di Jalan Raya Pantura Daendels, Kecamatan Manyar. Satlantas Polres Gresik pun mengimbau pengendara untuk lebih waspada dan mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Peristiwa yang merenggut nyawa Solikin ini merupakan kecelakaan maut kali kedua yang terjadi dalam dua hari terakhir di Kabupaten Gresik. Sebelumnya pada Senin (1/4) malam, kecelakaan maut terjadi saat dua motor bertabrakan di Jalan Raya Desa Tanjung, Kedamean.
Dua orang tewas di lokasi kejadian. Yakni pengendara Ninja RR W 4070 U bernama Rafli Wahyu Saputra, 18 tahun, asal Desa Tulung dan pengendara Honda Scoopy L 4029 UD bernama Mulyati, 48 tahun, asal Desa Tanjung. Keduanya warga Kecamatan Kedamean, Gresik.
(abq/iwd)
