Cerita Warga Ponorogo Jalan 2 Km Ambil Air dari Hutan Imbas Kekeringan

Cerita Warga Ponorogo Jalan 2 Km Ambil Air dari Hutan Imbas Kekeringan

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 02 Sep 2024 17:32 WIB
Kekeringan di Ponorogo menyebabkan warga mencari air bersih di hutan.
Kekeringan di Ponorogo memaksa warga mencari air bersih di hutan dengan berjalan sejauh 2 km. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Warga di Dusun Bungur, Desa Munggu, Bungkal, Ponorogo terdampak kekeringan. Mereka terpaksa mengambil air dari sumber air yang berada di hutan.

Sebanyak 120 KK terdiri dari 400 warga secara bergantian mengambil air di hutan. Mereka tidak bisa serta merta mengambil air sesuka hati karena air itu harus dibagi dengan warga lain.

Pantauan detikJatim, warga membawa ember kosong dari rumah. Mereka berjalan ke sumber air sejauh 2 kilometer. Setelah mengisi ember dengan air, mereka terlihat bersusah payah membawanya pulang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiap musim kemarau selalu seperti ini, kalau tahun ini sudah 2 bulan terakhir kekeringan," tutur salah satu warga Dusun Bungur, Jawar kepada wartawan, Senin (2/9/2024).

Jawar mengatakan sebenarnya warga memiliki sumur sendiri. Namun ketika musim kemarau tiba, sumber air itu tidak muncul. Pompa air milik warga pun tidak mampu menyedot air dari dalam sumur karena memang tidak ada air.

ADVERTISEMENT

"Hanya ada beberapa sumur yang masih keluar air, itu pun tidak banyak. Hanya sedikit," terang Jawar.

Menurutnya, saking sedikitnya sumber air membuat sebagian warga memilih berjalan sejauh 2 kilometer untuk mengambil air. Air itu digunakan warga untuk berbagai kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi, dan mencuci.

"Warga akhirnya memanfaatkan sumber di hutan, itu pun dipompa manual. Tidak ada pompa air listrik," papar Jawar.

Kasun Bungur, Tukimun menambahkan kekeringan ini memang terjadi setiap musim kemarau. Meski warga sudah memiliki sumur galian, tidak semua sumur masih mengeluarkan air.

"Yang tidak kebagian air ya mencari di hutan, itu pun belum tentu ada. Kasihan warga di sini harus memikul air dari hutan," tandas Tukimun.

Data BPBD Ponorogo menyebutkan Dusun Krajan Tengah, Desa Wates, Kecamatan Slahung dihuni sebanyak 125 kepala keluarga. Sedangkan Dusun Bedog, Desa Wates, Kecamatan Slahung sebanyak 35 KK.

Selain itu, sebanyak 56 KK di Dusun Jenggring, Desa Duri, Kecamatan Slahung juga terdampak kekeringan. Juga 13 KK di Lingkungan Magersari, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung.

Tidak hanya itu, 35 KK warga Dusun Krajan, Desa Sidoharjo, Pulung, juga 276 KK warga Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung juga terdampak kekeringan. Total warga terdampak krisis air bersih di Ponorogo sebanyak 546 KK.




(dpe/iwd)


Hide Ads