Heboh Baku Hantam Saat Karnaval di Lamongan gegara Kaus Silat

Round Up

Heboh Baku Hantam Saat Karnaval di Lamongan gegara Kaus Silat

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 02 Sep 2024 10:07 WIB
Viral video karnaval di Lamongan ricuh.
Viral karnaval ricuh di Lamongan/Foto: Tangkapan layar video viral
Surabaya -

Karnaval dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI di Lamongan berujung ricuh. Kericuhan ini gegara atribut perguruan silat.

Kericuhan saat karnaval ini juga viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tidak hanya bersitegang, peserta juga terlihat saling baku hantam, sedangkan beberapa peserta lainnya terlihat melerai kericuhan ini.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid mengungkapkan, kejadian kericuhan berlangsung saat pagelaran karnaval untuk memperingati HUT ke-79 RI pada Sabtu (31/8/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian ini terjadi di lapangan Desa Sumberagung, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, pada Sabtu (31/8/2024) sekira jam 11.00 WIB, telah terjadi dugaan tindak kekerasan terhadap orang di Lapangan Desa Sumberagung, Kecamatan Sukodadi," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/9/2024).

Kejadian ini, menurut Hamzaid, berawal dari kegiatan karnaval dalam rangka HUT RI di Desa Sumberagung. Dalam kegiatan ini, telah disepakati tidak akan ada yang memakai atribut perguruan silat, baik peserta karnaval maupun penonton.

ADVERTISEMENT

"Ketika itu ada pengunjung dari luar desa yang berniat datang menjenguk kakeknya yang sedang sakit di Desa Sumberagung, memakai atribut salah satu perguruan," ujarnya.

Ketika korban yang berusia 17 tahun ini datang, di Desa Sumberagung tengah berlangsung karnaval. Kemudian, korban menyempatkan diri menonton kegiatan tersebut dengan memakai kaus beratribut perguruan.

Salah satu perguruan lain memprotes karena ada atribut perguruan seperti yang dipakai korban. Padahal, sesuai kesepakatan, tidak diperkenankan memakai atribut selama karnaval, baik dari penonton maupun peserta karnaval.

"Kemudian korban diingatkan, akan tetapi korban langsung dikerumuni penonton karnaval, selanjutnya kejadian tersebut dilerai panitia," jelasnya.

Sementara itu, korban yang menjadi sasaran pukulan memilih tidak melaporkan kejadian ini, sehingga kasus diselesaikan dengan perdamaian.

Hamzaid menjelaskan, korban langsung diamankan ke rumah kepala desa setempat usai insiden kericuhan tersebut. Namun, korban menolak melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

Sehingga, antara korban dan panitia sudah sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. Proses damai itu disertai surat pernyataan dan biaya ganti pengobatan oleh panitia.

"Surat pernyataan untuk tidak menuntut secara hukum ini disaksikan Forkompimcam, Kades Sumberagung, dan ketua masing-masing perguruan," ungkap Hamzaid.

Ia menyebut, kasus tersebut telah berakhir damai antara korban dan panitia. Untuk mendinginkan suasana, lanjut Hamzaid, Polres Lamongan juga berpatroli di lokasi. Ia pun mengimbau semua pihak menahan diri dengan video yang beredar karena permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kami imbau kepada semua pihak untuk menahan diri dengan kejadian dalam video yang beredar. Karena permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," imbaunya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads