Pelantikan 45 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Trenggalek diwarnai aksi unjuk sejumlah elemen mahasiswa. Para pendemo sempat melantik ulang anggota dewan dengan cara mereka, salah satunya dengan menyiram kepala Ketua Sementara DPRD Trenggalek dengan air kembang.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh mahasiswa dalam 2 gelombang. Gelombang pertama dilakukan oleh 2 orang mahasiswa jelang prosesi pelantikan anggota di Pendapa Manggala Praja Nugraha. Mereka hanya berdiam diri di seberang pintu masuk pendapa sambil membentangkan poster.
Pantauan detikJatim, poster yang dibawa oleh 2 mahasiswa itu berisi kritikan yang secara langsung ditujukan kepada Anggota DPRD. 'Rakyat kuasa #daruratdemokrasi, DPR kamu ini berdosa banget'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu usai prosesi pelantikan, belasan mahasiswa dari kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek menggeruduk lokasi pelantikan dewan. Mereka membawa replika keranda mayat, pocong, serta batu nisan.
"Para anggota dewan baru, keluar! Temui kami," teriak salah satu orator melalui pengeras suara, Senin (26/8/2024).
Dalam aksinya mereka mengkritisi kinerja anggota dewan sebelumnya yang dinilai kurang maksimal menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Salah satunya yang disorot adalah agenda perjalanan dinas yang menelan anggaran miliaran rupiah, namun hasil yang didapatkan tidak jelas.
"Mereka tidak memiliki hasil apa-apa dari perjalanan dinas, mereka tidak membuat laporan kepada masyarakat tentang apa yang didapatkan selama perjalanan dinas," kata koordinator aksi Beni Kusumawardani, Senin (26/8/2024).
Menurutnya, anggaran yang digelontorkan untuk perjalanan dinas dalam satu tahun anggaran mencapai Rp 14 miliar. Kemudian pada perubahan APBD 2024 kembali ditambah Rp 3 miliar.
"Untuk anggota dewan baru tuntutan kami agar lebih memperhatikan masyarakat Trenggalek, terutama partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan daerah. Seperti kemarin itu pembuatan perda pajak daerah dan retribusi, masyarakat ingin dilibatkan!" Tegasnya.
![]() |
Unjuk rasa itu juga sempat menyentil aksi ugal-ugalan kalangan DPR RI yang hendak melakukan revisi Undang-Undang Pilkada.
Aksi mahasiswa akhirnya ditemui sejumlah anggota DPRD. Pendemo pun meminta wakil rakyat yang baru saja dilantik mengikuti pengucapan sumpah dan pelantikan ala rakyat yang dipimpin mahasiswa.
Ketua sementara DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi pun mengikuti apa yang diminta oleh para mahasiswa pengunjuk rasa. Dia bahkan bersedia kepalanya diguyur dengan air kembang oleh perwakilan mahasiswa pendemo.
Doding mengatakan seluruh anggota dewan terpilih hasil Pemilu 2024 telah dilantik untuk masa jabatan 2024-2029. Selanjutnya pihaknya akan segera membuat alat kelengkapan dewan mulai fraksi hingga komisi.
"Kalau berapa lama proses itu ya tergantung dari dinamika di DPRD," kata Doding.
Jika seluruh alat kelengkapan dewan telah terbentuk, pihaknya akan langsung tancap gas untuk menjalankan tugas legislasi, salah satunya pembuatan Perda APBD Trenggalek 2025.
"Kemarin anggota yang lama telah sampai di KUA-PPAS, nah ini nanti kami akan fokus pada penyelesaian Perda APBD 2025," imbuhnya.
Terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa dinilai merupakan hal wajar dan layak untuk diapresiasi, karena sebagai bentuk kontrol sosial.
"Artinya pergerakan masyarakat dan mahasiswa di Trenggalek ini hidup. Sehingga kontrol sosial itu sangat membantu dan berguna sekali. Misalkan pemerintah itu lamban maka ada kontrol sosial dari teman-teman pergerakan," jelasnya.
(dpe/fat)