Puluhan sapi di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, mati mendadak selama kurun waktu beberapa bulan terakhir. Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kematian sapi tersebut.
Melihat persoalan tersebut, tim dokter hewan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) RPH Kota Batu diturunkan untuk memeriksa bangkai sapi yang mati mendadak di Desa Beji. Tim juga mengambil beberapa bagian organ dalam di mayat sapi untuk diperiksa di labolatorium.
Dokter Puskeswan RPH Kota Batu, Wulandari menjelaskan dari pemeriksaan bangkai sapi ditemukan beberapa bagian organ tubuh sapi mengalami perubahan tidak wajar atau tidak seperti pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulannya ada perubahan organ, ada perubahan kemerahaan ini tidak normal. Jeroan seperti lambung biasanya hijau. Tapi pada kondisi sapi mati ini merah. Selain itu, di bagian usus umumnya sapi sehat warna putih, nah yang ditemukan berwarna kemerahan," tuturnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/8/2024).
"Perubahan organ ini intinya ada keracunan pada tubuh sapi. Ketika racun masuk kendala. percernaan dia membuat pembuluh darah pecah. Saat memecah pembuluh darah organ jadi merah," sambungnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan sapi tersebut diracun atau terkena racun dari makanan. Sebab bisa jadi sapi mati akibat keracunan usai mengonsumsi makanan, seperti rumput yang diambil pada suatu tempat.
"Kita masih belum tau karena penyebabnya bisa bermacam-macam," tandasnya.
Sebelumnya, puluhan sapi di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, mati mendadak selama beberapa bulan terakhir. Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kematian sapi tersebut.
Salah satu pemilik sapi di Desa Beji, Indra Kurniawan mengaku beberapa sapi peliharaanya mati mendadak selama beberapa bulan terakhir. Dan terbaru sapinya mati pada Minggu (18/8/2024) malam.
"Sapi saya sehat dan kondisinya gemuk, posisi berdiri, langsung nggeblak (Terjatuh) nggak sadar dan mati. Saya lihat pagi itu tubuh sapi kaku, hidung mengeluarkan busa dan sebelumnya sudah dikasih antibiotik serta vitamin," ujarnya kepada wartawan.
(dpe/fat)