Google Doodle hari ini merayakan rendang. Makanan khas Sumatera Barat itu mejeng di laman depan Google hari ini.
Berbicara rendang, ternyata Jawa Timur (Jatim) juga punya kuliner serupa yang tak kalah enak loh. Namanya, daging bumbu age khas Jember.
Google Doodle Rendang
Google Doodle hari ini ilustrasi rendang dan bumbu rempah-rempah khas Indonesia. Doodle itu berlatar krem dengan gambar di atasnya bumbu dapur untuk memasak rendang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, cengkeh, bunga lawang, daun salam, sereh, dan cabai rawit. Tak boleh ketinggalan, kelapa untuk membuat santan.
Gambar Doodle ini juga memperlihatkan cobek berwarna biru yang sudah berisi bumbu-bumbu rendang halus. Sebelah kanan cobek, ada sepiring rendang yang sudah matang.
Dilansir Google, Doodle hari ini merayakan rendang, semur khas Indonesia yang berbahan santan. Rendang telah diakui sebagai hidangan nasional Indonesia pada 21 Agustus.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga menetapkan rendang sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Penetapan dilakukan pada tahun 2013 lalu.
Tak hanya itu, Gubernur Sumatera Barat mendapatkan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia). Rekor tersebut untuk acara memasak rendang terbesar sepanjang masa.
Sejarah rendang dimulai pada abad ke-16. Masyarakat Minangkabau mengadopsi teknik memasak kari yang menggunakan banyak rempah dan santan.
Namun, mereka memasak rendang lebih lama hingga kuahnya tidak terlalu kental. Rendang telah mendunia dan populer di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.
Rendang Versi Jawa Timur
Daging bumbu age merupakan makanan khas Jember yang berbahan dasar daging sapi. Makanan ini sering disebut sebagai rendang versi Jatim karena teksturnya yang mirip.
Keunikan daging age adalah penggunaan bumbu tradisional. Bumbu-bumbu ini mampu menciptakan cita rasa berbeda dari masakan daging pada umumnya.
Daging age biasanya disajikan menggunakan nasi putih panas, sambal, lalapan. Terkadang disajikan dengan kuah kental untuk memberikan cita rasa yang lebih kaya.
Makanan khas Jember ini dihidangkan pada acara-acara spesial atau perayaan tertentu. Tak heran, daging age disebut sebagai salah satu simbol kekayaan kuliner lokal.
![]() |
Resep Daging Bumbu Age Khas Jember
Dilansir laman Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, resep daging bumbu age khas Jember ini bisa untuk lima hingga tujuh porsi. Berikut resep daging age khas Jember.
Bahan-bahan
- 500 gram daging sapi
- 200 gram kelapa parut (sangrai hingga kecoklatan)
- 6 siung bawang putih
- 1 buah bawang merah besar atau 15 siung bawang merah kecil
- 3-4 buah cabai merah besar
- Sedikit cabai rawit (jika suka)
- 1,5 butir kemiri sangrai
- 1 sdt jintan sangrai
- 1 sdt ketumbar sangrai (atau 1/2 sdt ketumbar bubuk)
- 2 batang serai
- 7-10 helai daun jeruk purut
- 2-3 helai daun salam
- 7 cm kencur
- 15 cm jahe
- 5 cm kunyit (atau 1 sdt kunyit bubuk)
- 7 cm lengkuas
- 1 sdt cengkeh
- 1 sdt kayu manis/1-2 batang kayu manis
- Garam
- Gula
- Merica
- Penyedap rasa
Cara Membuat Daging Age
- Cuci dan iris daging sapi dengan ketebalan sekitar 1 cm. Ukuran 15 cm x 10 cm (atau sesuai selera).
- Kelapa parut disangrai hingga cokelat keemasan. Lalu haluskan hingga berbentuk seperti bubuk. Saat dihaluskan, kelapa sangrai akan mengeluarkan minyak.
- Goreng bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, cabai rawit hingga layu.
- Sangrai kemiri, jintan, dan ketumbar.
- Haluskan semua bumbu.
- Panaskan 2-3 sdm minyak sayur. Tumis bumbu halus hingga berbau harum.
- Masukkan serai, kunyit, jahe, lengkuas, daun jeruk purut, daun salam.
- Tambahkan garam 1-2 sdt, gula 3-4 sdm, merica 1 sdt (atau sesuai selera).
- Masukkan koya dan daging. Balur daging dengan bumbu.
- Tambah dengan 125 ml air. Rebus daging hingga lunak menggunakan api kecil (sekitar 1-2 jam).
- Bolak-balik daging age hingga bagian dasar untuk mencegah gosong. Namun, jangan terlalu sering diaduk.
- Gunakan tutup panci supaya daging lebih cepat empuk. Jika masakan tampak hampir mengering, tambahkan air.
- Daging age telah matang. Saran penyajian 2-3 hari setelah memasak supaya bumbu terserap sempurna.
(ihc/irb)