10 Kuliner Jawa Timur Jadi Warisan Budaya Takbenda

10 Kuliner Jawa Timur Jadi Warisan Budaya Takbenda

Alifia Kamila - detikJatim
Jumat, 03 Mei 2024 05:00 WIB
ayam lodho
Ayam lodho. Foto: Ilustrasi Detikfood
Surabaya -

Jawa Timur kaya budaya. Dari sekian banyak budaya yang ada, sedikitnya sepuluh kuliner khas Jatim menjadi dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Ada apa saja?

Warisan Budaya Takbenda menurut UNESCO adalah praktik budaya yang melibatkan ekspresi, representasi, pengetahuan, keterampilan, serta instrumen, artefak, objek, dan ruang-ruang budaya yang terkait kelompok masyarakat maupun perorangan.

Kuliner Jatim Jadi Warisan Budaya Takbenda

Jatim memiliki kuliner yang bervariasi, seperti jajanan ringan, makanan pembuka, hingga hidangan utama. Dilansir dari akun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, ada sepuluh kuliner Jatim yang tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda. Penasaran apa saja itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1.Lodho (KabupatenTrenggalek)

nasi lodho khas tulungagung buat sarapanNasi lodho. Foto: Instagram

Kuliner ini ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda pada 2016. Lodho atau ayam lodho merupakan masakan khas daerah Mataraman. Makanan ini berbahan dasar ayam kampung yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah yang kuat.

Apabila dilihat dari wujudnya, lodho menyerupai opor atau kare ayam. Meski begitu, terdapat cita rasa tersendiri yang dihasilkan dari rempah-rempah dalam masakan lodho.

ADVERTISEMENT

2. RawonNguling (KabupatenProbolinggo)

Rawon Nguling ProbolinggoRawon Nguling Probolinggo. Foto: Istimewa (dok. 24 Jam Trans TV)

Rawon Nguling ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2018. Wawon nguling berasal dari Desa Nguling, Probolinggo.

Seperti rawon pada umumnya, rawon nguling memiliki kuah hitam pekat dari kluwek. Kuah rawon nguling cenderung lebih encer dan rasanya lebih pedas.

3.Ledre (KabupatenBojonegoro)

ledreLedre. Foto: Istimewa

Ledre ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2021. Ledre merupakan camilan yang memiliki cita rasa manis dan beraroma khas pisang. Ledre berbentuk seperti gulungan kertas serta bertekstur kering.

Mulanya, ledre terbuat dari bahan gaplek. Seiring berjalannya waktu gaplek semakin susah ditemukan. Sehingga para perajin ledre mengganti bahan baku gaplek dengan tepung beras.

4. Cakee (Kabupaten Sumenep)

Cakee ditetapkan Warisan Budaya Takbenda pada 2021. Cakee biasa disajikan sebagai hidangan pembuka di sebuah pesta pernikahan. Cakee diolah dari campuran berbagai bahan.

Seperti daging ayam kampung, lidah sapi, bakwan udang, sayuran, bawang putih, bawang merah, lada, daun bawang. Cakee semakin nikmat disantap dengan kuah panas yang berasal dari air rebusan tulang ayam kampung.

5. Kaldu Kokot (KabupatenSumenep)

Kaldu KokotKaldu Kokot. Foto: Istimewa/ Foursquare city guide, Irawan E

Kaldu kokot ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2021. Nama kaldu kokot diambil dari dua kata dasar, yakni kaldu yang merujuk pada hasil rebusan kacang hijau dengan bumbu.

Sementara, kata kokot berasal dari bahasa Madura yang berarti telapak kaki sapi atau umumnya dikenal kikil. Kaldu kokot biasa dihidangkan dengan lontong dan kue kroket sebagai pelengkap.

6. RujakCingur (Kota Surabaya)

Resep Rujak Cingur SurabayaResep Cingur Surabaya. Foto: Getty Images

Rujak cingur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2021. Rujak cingur adalah salah satu kuliner yang mudah ditemukan di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya. Dalam bahasa Jawa, cingur adalah irisan moncong sapi.

Bagian tersebut direbus dan dihidangkan dengan aneka buah serta sayur, kemudian disiram bumbu petis. Ada dua jenis penyajian rujak cingur, yaitu rujak biasa dan matengan. Rujak biasa berisi semua campuran bahan, sedangkan matengan hanya berisi bahan-bahan matang yang telah dimasak atau tanpa buah.

7. Sego Krawu (Kabupaten Gresik)

Segokrawu ditetapkan Warisan Budaya Takbenda pada 2022. Segokrawu atau nasi krawu terdiri dari nasi putih dengan suwiran daging sapi yang dimasak dengan bumbu pedas sebagai lauk utamanya.

Selain itu, sego krawu turut dihidangkan dengan taburan serundeng atau parutan kelapa. Keunikan sego krawu ada pada cara penyajiannya yang dibungkus dengan daun pisang.

8. PecelMadiun (KotaMadiun)

Nasi pecel Madiun Yu GembrotPecel Madiun. Foto: Instagram @yu_gembrot

Pecel Madiun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2022. Pecel Madiun terbuat dari berbagai jenis sayuran yang direbus seperti pecel biasanya, sayuran segar di dalamnya disiram dengan sambal pecel.

Nasi pecel ini juga dihidangkan dengan nasi hangat, daging ayam, tahu, tempe, rempeyek, dan karak. Masyarakat Madiun biasa menyantapnya menggunakan daun pisang sebagai piring sehingga memberikan aroma khas.

9. Pecel Semanggi (Kota Surabaya)

pecel semanggiPecel semanggi. Foto: Instagram @yolandakharismawar

Pecel semanggi ditetapkan Warisan Budaya Takbenda pada 2022. Berbeda dengan pecel lainnya, pecel semanggi punya keunikan tersendiri. Ini terletak pada daun semanggi kukus beserta sambalnya.

Seporsi pecel semanggi terdiri atas daun semanggi, kecambah, dan kangkung yang disajikan beralaskan daun pisang. Pecel semanggi identik dengan penjualnya yang seorang wanita mengenakan selendang dengan gendongan wakul.

10. BremMadiun (KabupatenMadiun)

brem khas madiunBrem Madiun. Foto: Sugeng Harianto

Brem Madiun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2023. Jajanan yang terbuat dari beras ketan ini ternyata sudah digemari masyarakat Madiun sejak tahun 2000-an. Rasa campuran kecut dengan sensasi dengan menjadi ciri khas dari brem.

Pembuatan brem biasanya memakan waktu cukup lama. Setelah direndam selama satu jam, beras ketan didiamkan selama satu minggu agar menjadi tape. Selanjutnya, sari tape beras ketan itu direbus hingga kental dan dipanaskan dalam suhu di atas 100 derajat.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/iwd)


Hide Ads