RSUD dr Soedono Madiun mengeklaim menjadi rumah sakit terlengkap di Jawa Timur bagian barat. Di sini, pasien bisa merasakan layanan operasi minim sayatan.
Direktur Utama RSUD dr Soedono Madiun dr. Tauhid Islamy mengatakan, perkembangan tindakan Endoscopy Advance di Indonesia memang masih jauh tertinggal dari negara-negara di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Namun, RSUD dr Soedono mencoba mengejar ketertinggalan ini.
Tauhid menyebut, salah satunya dengan penerapan penanganan bedah dengan sedikit sayatan atau bahkan tanpa sayatan di Unit Endoskopi. Pelayanan ini diberikan di Unit Endoskopi yang berada di Paviliun Merpati Lantai 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya Unit Endoskopi bahwa untuk penanganan bidang urologi, pada batu ginjal dan gangguan ginjal lainnya dengan minimal sayatan dan menghancurkan batu menggunakan teropong kecil dan laser," jelas Tauhid kepada detikJatim, Jumat (9/8/2024).
"Di bidang ortopedi, telah ada layanan penanganan cedera otot lutut dengan operasi yang minimal sayatan, sehingga pemulihan semakin cepat. Contoh lain di bidang bedah maupun kasus penyakit kandungan telah dikembangkan metode laparoskopi sehingga sangat sedikit sayatan yang dilakukan pada pasien," sambung Tauhid.
Tauhid mencontohkan, tindakan Endoscopy Advance berhubungan dengan penyakit dalam khususnya saluran pencernaan. Selain itu, penanganan katarak juga bisa menggunakan metode phacoemulsification, di mana operasi dengan cara melunakkan dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan.
"Contoh lain yaitu penanganan batu empedu di saluran empedu, kantung empedu atau gangguan di pankreas. Untuk tindakan seperti itu sudah kami lakukan di bidang kedokteran lainnya seperti di bidang urologi, diagnostik intervensi, kandungan, bedah umum, ortopedi, bedah saraf dan lainnya. Jadi di Jatim Insyaallah baru di RSUD dr Soedono Madiun," terang Tauhid.
"Contoh lain seperti di penanganan katarak telah menggunakan metode phacoemulsification di mana operasi katarak dengan melunakkan dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan," imbuh Tauhid.
Menurut Tauhid, di bawah naungan Pemprov Jatim, RSUD dr Soedono Madiun telah meningkatkan pelayanan dan kemampuan dokter subspesialis Gastroenterologi dan Hepatologi (KGEH) untuk tindakan Endoscopy Advance. RSUD dr.Soedono Madiun mendatangkan Prof Dr Thawee Ratanachu, dokter subspesialis bedah digestif yang berasal dari Thailand untuk berbagi ilmu.
"Dokter kita diberikan pemahaman dan ilmu khususnya dokter KGEH wanita. Kebetulan di wilayah kita yang jauh dari ibukota. Sehingga ada inisiasi dari beberapa dokter KGEH wanita," ujar Tauhid.
"Salah satunya KGEH dari RSUD dr Soedono ada dr Arianti," sambung Tauhid.
Tauhid menambahkan, layanan endoskopi terpadu yang sudah ada di RSUD dr Soedono Madiun, belum dikenal luas masyarakat. Endoskopi yakni pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan untuk tujuan diagnostik maupun tujuan terapi atau pengobatan.
"Kegiatan WET atau Terapi Endoskopi Wanita kemarin menjadi yang perdana di laksanakan di Indonesia, dengan peserta berasal dari berbagai kota seperti Medan, Makassar, Malang, Solo, Jakarta dan Madiun. RSUD dr Soedono ditunjuk menjadi Tuan Rumah 1st WET ini, dikarenakan secara sarana prasarana sudah memadai dan lengkap dengan adanya Unit Endoskopi Terpadu. Sehingga secara sarana sudah siap menangani kasus Endoscopi dengan level Advance," tandas Tauhid.
(hil/iwd)