Sebanyak 150 pemuda Dusun Canga'an, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi merayakan Hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara unik. Pada malam jelang kemerdekaan, mereka menggelar upacara bendera dengan mengenakan sarung dan peci berpita merah putih.
Lantunan Lagu Indonesia Raya bergema di halaman sebuah Pondok Pesantren diiringi dengan pengibaran sang Saka Merah Putih. Tak lupa, Selawat Badar pun dikumandangkan.
Atribut sarung menggambarkan keterlibatan santri dalam upaya merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Semangat juang 45 pun kian terpantik saat membawakan lagu maju tak gentar besutan Cornel Simanjuntak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagus al Muhajir, ustaz sekaligus pembina upacara menyatakan, perjuangan bagi kalangan muda kali ini bukan lagi melawan penjajah, melainkan dengan jihad fi sabilillah lewat jalan agama, sosial, ekonomi, pendidikan dan lingkungan.
"Sekarang meneruskan perjuangan para pahlawan dengan jihad fi sabilillah pertama berjuang dengan syiar agama, dua mengajarkan ilmu, tiga sosial, empat ekonomi lima lingkungan. Jadi yang punya ilmu mengajarkan, yang kaya jihadnya ya membantu yang kurang mampu secara ekonomi kemudian saling menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan," terang Bagus, Sabtu (17/8/2024).
![]() |
Salah satu peserta upacara, Zainal Abidin menambahkan, mencintai tanah air adalah kewajiban setiap warga bangsa tanpa terkecuali.
"Mencintai tanah air merupakan sebagian dari iman wajib kita menjunjung martabat bangsa ini," tegas Zainal.
Selain upacara dengan mengenakan sarung, sejumlah warga merayakan kemerdekaan dengan kenduri tumpeng yang berisi klanting dan aneka jajanan tradisional bernuansa merah putih.
(ihc/hil)