Ada yang berbeda dalam pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia yang diadakan oleh warga RW 7, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Mereka menggelar upacara di Pasar Karangmenjangan.
Layaknya upacara bendera pada umumnya, warga RW 7 membuat barisan saat pelaksanaan upacara. Mulai barisan peserta, pengibar bendera hingga inspektur upacara, berdiri di antara aktivitas pasar berlangsung.
Pedagang dan pembeli, seketika menghentikan aktivitas jual-beli saat upacara berlangsung. Pada momen pengibaran bendera, lagu Indonesia Raya turut mengiringi. Semua peserta mulai dari pedagang hingga pembeli di sekitar pasar, langsung berdiri dan memberikan hormat saat Bendera Merah Putih dikibarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjual gorengan pun mematikan kompornya, begitu juga dengan pedagang buah, ayam dan juga sate. Mereka terlihat khidmat saat upacara berlangsung.
![]() |
Bahkan, terlihat salah satu pedagang menitikkan air mata saat Sang Merah Putih dikibarkan.
Ketua RW 7 Kelurahan Mojo, Prilanza Sandra mengatakan, kegiatan upacara bendera 17 Agustus tahun ini dilakukan sesuai dengan protokol yang ada.
"Semuanya komplain, mulai pengibaran bendera, pembacaan Pancasila, pembacaan proklamasi, UUD 1945 seperti normalnya upacara," ungkap Prilanza kepada wartawan di Balai RW 7, Kelurahan Mojo, Sabtu (17/8/2024).
Dengan memilih upacara bendera di tengah aktivitas Pasar Karangmenjangan, Prilanza berharap semua warga terus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
![]() |
"Harapan kami terus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan sama mengenal jasa-jasa pahlawan. Itu tujuan kami," ujar Prilanza.
Prilanza menambahkan, pihaknya bersama warga selama dua minggu menyiapkan acara upacara bendera di hari kemerdekaan ini.
Sementara, salah satu pedagang Ima Kamelia mengaku, upacara bendera memperingati kemerdekaan RI ini telah dua kali digelar.
"Iya tadi waktu pengibaran bendera, kami semua ikut bernyanyi (Lagu Indonesia Raya). Semoga ke depan tambah makmur," ujar Ima.
(dnp/hil)