Muklasin, seorang penjual pentol Korea asal Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik berangkat ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Pria 48 tahun itu ke sana nekat ke IKN demi bisa mengikuti upacara 17 Agustus langsung.
Selama ke IKN, Muklasin mengaku membawa uang hasil nabung sebesar Rp 2,5 juta. Ia sendiri tiba di IKN sejak Kamis (15/8/2024). Tampak fotonya memakai seragam siswa SD dengan latar belakang Istana Garuda IKN.
"Kalau tidurnya di aula-aula punya warga dekat IKN sini," kata Muklasin saat dihubungi detikJatim lewat telepon, Jumat (15/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muklasin yakin uang Rp 2,5 juta itu cukup untuk hidupnya selama di IKN. Dia sudah punya cara-cara untuk irit pengeluaran selama di sana.
Dia mengaku bangga karena saat ini sudah bisa menjejakkan kakinya di IKN. Niatnya untuk jadi saksi sejarah upacara di IKN sudah terpupuk sejak lama.
Dia paham, ada protokoler yang ketat untuk ikut upacara. Namun, setidaknya dia sudah mewujudkan rencananya untuk bisa hadir di momen sakral tersebut.
"Kalau tidak boleh masuk ikut upacara di IKN ya juga tidak apa-apa. Nanti ikut upacara di dekat sana," imbuhnya.
Demi impiannya itu, Muklasin juga rela tidak berjualan pentol untuk sementara waktu. "Sementara pentol libur dulu" ujarnya lalu terkekeh.
Diketahui, perjalanan Muklasin dimulai dengan naik motor Yamaha ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dia lalu naik kapal laut menuju Balikpapan.
Setibanya di Balikpapan, motor tuanya itu mulai mengaspal di Bumi Kalimantan. Dia lalu melanjutkan perjalanan ke Sepaku.
"Sempat ada trouble di tengah jalan, tapi alhamdulillah motor saya bisa jalan lagi," ceritanya.
(abq/fat)