Mahasiswa Unej Ciptakan Inovasi Agar-agar dan Nugget untuk Cegah Stunting

Mahasiswa Unej Ciptakan Inovasi Agar-agar dan Nugget untuk Cegah Stunting

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Rabu, 14 Agu 2024 08:46 WIB
KKN Mahasiswa Unej
KKN Mahasiswa Unej (Foto: Allysa Salsabila Dwi Gayatri/detikJatim)
Situbondo -

Stunting masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan pemerintah. Hal ini turut menggerakkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Negeri Jember (Unej) 193 untuk membuat inovasi pencegah stunting.

Para mahasiswa ini membuat program kerja bertajuk SALITANI, yang berarti Desa Peduli Stunting Anak Sejak Dini. Mereka juga membuat inovasi produk untuk mencegah stunting.

Program ini bertujuan untuk membantu menurunkan angka stunting di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Program kerja ini berisi sosialisasi stunting kepada ibu-ibu peserta posyandu. Selain itu, terdapat demo masak makanan sehat yang berbahan dasar daun kelor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan ini berlangsung pada Senin (12/8/2024) di Balai Desa Klatakan. Acara tersebut dimulai dengan pemberian penjelasan seputar daun kelor.

Daun kelor dijuluki sebagai superfood karena kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, daun kelor juga mudah ditemukan di sekitar lingkungan Desa Klatakan. Harga daun kelor yang tersedia di pasar juga sangat terjangkau.

ADVERTISEMENT

Berangkat dari ide tersebut, kelompok KKN ini memilih daun kelor sebagai bahan dasar untuk pembuatan makanan sehat dan bergizi, yakni nugget dan agar-agar.

"Jadi sebenarnya kita kan sebelumnya sudah menggali masalah di sini, terus kita juga tahu kalau misal angka stunting di Desa Klatakan cukup tinggi. Oleh karena itu, kita ambil tema stunting. Biar kita tidak hanya sosialisasi saja dan berkelanjutan, jadi kita itu berpikir kalau kita membuat inovasi makanan yang sekiranya disukai oleh balita buat menarik minat makan sehingga nanti zat gizi nya itu jadi lebih terpenuhi untuk mencegah stunting itu sendiri," ujar Belqis, salah satu mahasiswa anggota KKN.

Kepala Desa Klatakan Narwiyoto menyampaikan, inovasi anak-anak KKN Unej ini sangat baik untuk desa ke depannya. Ia berharap, inovasi dapat berkelanjutan.

"Ini ke depan kita akan tindak lanjuti agar menu ini bisa terus disandingkan pemberian tambahan oleh kader posyandu atau kader kesehatan di sini. Jadi nanti kita akan bisa sandingkan dan sediakan anggaran lain," ujar Narwiyoto.

Sementara itu, Bidan Desa Klatakan, Srikah turut berterima kasih kepada anak-anak KKN Unej karena telah membantu penyuluhan stunting di desa.

"Saya sangat terima kasih mbak dengan adanya bantuan dari adik-adik KKN karena bisa ngasih penyuluhan ke ibu-ibu balitanya. Mungkin dengan adanya penyuluhan dan masakan lokal nanti bisa diterapkan ke putra-putrinya bagi ibu- ibu. Jadi mungkin kemarin yang putra-putrinya enggak mau sayur kelor, bisa diolah dengan dibuat nugget dan agar agar," jawabnya.

Setelah acara penyuluhan stunting selesai, kemudian acara dilanjut dengan demo masak. Para mahasiswa KKN juga menjelaskan bagaimana cara membuat nugget dan agar-agar dari daun kelor kepada ibu-ibu.

Setelahnya, mereka dipersilakan mencicipi dan memberikan masukan terkait masakan yang telah dibuat.

"Ini kalau buat orang yang suka asin, masih kurang asin," ujar salah satu peserta sosialisasi.

"Enak kok dik, anak saya suka," jelas peserta lainnya.




(hil/iwd)


Hide Ads