Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membuat ide kebun hidroponik. Kampus yang terletak di Jalan Semolowaru itu memanfaatkan atap gedung kampus dengan berbagai tanaman sayur-mayur.
Ide ini muncul saat maraknya berkebun hidroponik di tengah perkotaan namun kekurangan lahan. Untuk itu, Kampus merah putih itu memanfaatkan atap gedung.
"Salah satu persoalan kalau kota penuh bangunan, kita harus bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk keperluan eco green" kata Wakil Dekan Fakultas Teknik Untag Bantot Sutriono saat ditemui detikJatim di kampus, Jumat (9/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bantot, kebun hidroponik merupakan salah satu program urban farming. Karena dengan begitu kebutuhan sayur-mayur, buah-buahan tetap bisa terpenuhi di tengah keterbatasan lahan.
Bantot menambahkan tujuan Untag membuat kebun hidroponik di rooftop ini juga ingin mengedukasi mahasiswa dan staf kampus. Tentunya agar bisa mulai berkebun hidroponik dengan memanfaatkan lahan.
Kebun hidroponik di rooftop Untag ini menggunakan media pipa PVC yang teraliri air. Proses penanaman hingga panen memakan waktu sekitar 29 hari.
"Dalam prosesnya, tanaman juga diberikan pupuk untuk nutrisi tanaman. Total ada sekitar 1.600 lubang pada pipa PVC dengan berat rata-rata sayuran 4 ons. Ada 6 macam sayur, yakni kangkung, bayam, pokcoy, sawi, dan selada," jelasnya.
Bedanya, kebun hidroponik ini tidak ditutupi terpal. Karena dipastikan tidak ada serangga dan tahan dengan cuaca, sekalipun ekstrem.
"Ini kita coba di atas atap panas ternyata bisa. Hujan cuaca buruk tidak masalah. Pada dasarnya di alam bebas sayuran tidak perlu pakai tudung. Tudung biasanya ditanam di bawah mengendalikan hama serangga, pelindung samping. Kupu-kupu tidak hidup di gedung setinggi ini," pungkasnya.
(abq/iwd)