Kenangan Terakhir Warga Kampung Tengah Sebelum Dibangun Underpass

Kenangan Terakhir Warga Kampung Tengah Sebelum Dibangun Underpass

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 10 Agu 2024 13:07 WIB
Kampung tengah underpass Taman Pelangi
Tulisan terakhir warga di Kampung Tengah yang hendak dibangun underpass Taman Pelangi (Foto: Aprilia Devi)
Surabaya -

Pembangunan Underpass Taman Pelangi di Jalan Ahmad Yani akan segera dimulai pada tahun 2025 demi mengurai kemacetan. Pemkot Surabaya telah menyiapkan anggaran fantastis hingga Rp 200 Miliar untuk proyek tersebut, termasuk untuk melakukan pembebasan 22 rumah warga di kampung tengah atau Jalan Jemur Gayungan I, RT 01, RW 03.

Di kampung yang terletak di tengah-tengah Taman Pelangi tersebut, ada 22 rumah yang ditempati puluhan warga. Sebagian sudah meninggalkan rumahnya, namun ada yang masih menunggu hasil sengketa waris.

Saat detikJatim berkunjung ke lokasi, kampung tersebut mulai terlihat sepi. Kurang lebih 10 rumah telah ditinggalkan warganya. Kondisi rumah sudah tersegel menandakan sudah diserahkan sepenuhnya ke Pemkot Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lapangan Kampung Jemur GayunganLapangan Kampung Jemur Gayungan Foto: Aprilia Devi

Namun, di balik kesunyian, masih ada kenangan tak terlupakan bagi warga yang pernah menghabiskan hari-harinya di kampung ini. Siri (53) misalnya, yang mengaku sedih saat mendengar rencana awal pembangunan tersebut. Terlebih ia dan keluarganya telah menempati kampung itu sejak tahun 1971.

"Saya ya dari lahir di sini. Orang tua saya lebih lama lagi. Ceritanya kan dulu kampung ini tersambung sama sebelahnya, lalu karena ada pembangunan Jalan Ahmad Yani jadi terpisah Jemur Gayungan I dan Jemur Gayungan II," ujar Siri kepada detikJatim, Sabtu (10/8/2024).

ADVERTISEMENT

Pria tersebut masih mengingat betul bagaimana Ia tinggal di sana bersama keluarga besarnya sejak kecil. Meskipun kini ada beberapa anggota keluarga yang sudah berpindah ke tempat lainnya.

Aktivitas warga yang dulunya ramai, kini mulai jarang terlihat. Salah satu musala yang ada di sana, hanya diisi oleh beberapa warga yang masih tersisa saat salat berjamaah 5 waktu. Tak ada kegiatan lain seperti dahulu. Namun, di dinding musala itu, ternyata juga ada coretan tangan anak-anak kampung yang sedih ketika mendengar ajakan orang tuanya berpindah rumah.

Tulisan kenangan di Jemur GayunganTulisan kenangan di Jemur Gayungan Foto: Aprilia Devi

'Kenangan beskem Jemur Tengah tak bisa terulang. Kenangan terakhir di Jemur Gayungan 01'. Begitu mereka menulisnya. Anak-anak yang dulunya setiap hari bermain bersama, harus berpisah. Apalagi kebanyakan warga yang pindah dari kampung ini memilih tempat tinggal baru yang lokasinya berbeda-beda.

Salah satu anak yang ikut membuat coretan itu adalah Irul (10). Ia menangis saat mendengar ayah dan ibunya menyampaikan kabar bahwa mereka akan segera pindah.

"Iya sedih, (nangis) saat dibilangin orang tua. Soalnya kan ini tanah kelahiran," ucap bocah 10 tahun itu.

Irul juga menunjukkan lapangan tempatnya bermain bersama anak-anak lain. Tempat itu menurutnya juga menyimpan banyak kenangan yang membuatnya bahagia. Namun bagaimanapun warga sudah menyetujui rencana pembangunan Underpass Taman Pelangi oleh Pemkot Surabaya. Mereka juga sepakat bahwa pembangunan ini bertujuan untuk kebaikan.

Anak-anak di Jemur GayunganAnak-anak di Jemur Gayungan Foto: Aprilia Devi

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan pembangunan underpass Taman Pelangi akan menjadi pemecah kemacetan Jalan Ahmad Yani. Dana pembangunannya akan sepenuhnya bersumber dari APBN.




(ihc/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads