RSU dr Soetomo Surabaya menjadi sasaran 15 ribu hacker. Meski belum sampai terjadi, pihak RS mengantisipasi peretasan itu terutama untuk melindungi ribuan data pasien dari kejahatan siber.
"Kita harus berhati-hati. Karena faktanya dimana-mana terjadi kebocoran data. Rumah sakit menjadi sasaran empuk karena ribuan pasien ada di sini. Kami dengan 1.300 tempat tidur dan puluhan pasien ada di poli klinis. Ya jangan sampai terjadi (peretasan)," ujar Dirut RSU dr Soetomo Prof dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa SpKK(K) saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Rabu (10/7/2024).
Prof Cita menegaskan hingga saat ini belum ada peretas yang berhasil masuk ke situs RSU dr Soetomo. Namun beberapa kali sudah ada ancaman yang menurutnya bisa langsung ditangani oleh tim IT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia ceritakan, pernah ada peretas mencoba masuk mengambil data-data vaksin merah putih. Pihaknya pun segera mengambil tindakan dan setelah teridentifikasi, ternyata peretas tidak sampai mengambil data.
"Peretas itu nggak ngapa-ngapain, cuma nemplok saja tapi tiba-tiba ada data vaksin merah putih yang muncul di depan. Ternyata itu bukan data pasien, tapi, ya, iseng mungkin ya. Cuma itu membuat saya ndredeg (deg-degan) juga. Ya, sudah dihilangkan. Tapi teman-teman IT terus bekerja 24 jam," jelasnya.
Cita mengungkapkan, RSU dr Soetomo memiliki 60 tenaga IT yang bekerja 24 jam agar data pasien terlindungi. Pihak Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (ITKI) RSU dr Soetomo juga selalu memback-up data, dibantu Diskominfo dan Kominfo.
Para staf IT tersebut, kata Cita, juga berkomitmen tidak menggunakan komputer RSU dr Soetomo untuk membuka situs judi online, pornografi, dan game online. Situs-situs itu diketahui merupakan pintu masuk para peretas.
"Kami sudah mengeluarkan SE Direktur untuk memperingatkan, mengimbau, menegaskan bahwa jaringan di Soetomo hanya untuk pekerjaan bukan untuk mengakses situs yang lain apalagi judi online, game online, dan pornografi. Karena itu merupakan pintu masuk. Pasti kami akan proses itu. Kami sudah sweeping apakah ada yang menggunakan situs-situs itu," katanya.
Sebelumnya, Diskominfo Jatim mengungkapkan data bahwa sepanjang 2024 ini ada tercatat sudah ada 15 ribu lebih peretas yang berupaya masuk ke domain milik RSU dr Soetomo.
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan Diskominfo, kebanyakan peretas itu berasal dari negara tetangga. Baik dari Singapura, Amerika, Bulgaria, United Kingdom, maupun dari Finlandia.
(dpe/fat)