Musim kemarau terjadi di Lumajang. Akibatnya, 17 desa yang berada di tujuh kecamatan di Lumajang mengalami krisis air bersih.
Ketujuh kecamatan yang mengalami krisis air bersih tersebut, yakni Kecamatan Tempeh, Gucialit, Padang, Kedung Jajang, Klakah, Randu Agung dan Ranuyoso.
Salah satu desa yang mengalami krisis air bersih, yakni Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga mengandalkan bantuan dari pemerintah. Bahkan, untuk mandi, warga terpaksa menakar air agar hemat.
Sedangkan untuk mencuci pakaian, warga terpaksa harus mencuci di sungai untuk menghemat air.
"Kalau musim kemarau seperti sekarang warga kesulitan air, untuk mandi ya harus ditakar biar hemat " ujar salah satu warga, Suliana, Senin (5/8/2024).
Menurut BPBD Lumajang, kondisi kekeringan di tahun ini meluas jika dibandingkan dengan tahun 2023, di mana tahun lalu, jumlah wilayah yang dilanda kekeringan hanya enam kecamatan saja. Namun, tahun ini menjadi tujuh kecamatan.
"Untuk wilayah yang mengalami kekeringan tahun ini, ada peningkatan menjadi tujuh kecamatan, untuk tahun sebelumnya hanya enam kecamatan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang Yudhi Cahyono kepada detikJatim, Senin (5/8/2024).
Untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga, petugas BPBD Lumajang telah mengerahkan empat mobil tangki dengan kapasitas masing masing 5.000 liter untuk melakukan dropping air bersih.
(hil/irb)