Kabupaten Banyuwangi jadi tuan rumah sarasehan Peralatan Kebencanaan se-Jawa Timur yang digelar Pemprov Jatim. Sarasehan diikuti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Timur dan dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
Acara digelar di Pantai Marina Boom Banyuwangi, selama empat hari mulai Sabtu (13/7/2024) hingga Selasa (16/7/2024).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas kesempatan menjadi tuan rumah sarasehan Gelar Peralatan Kebencanaan. Termasuk untuk bantuan alat dan dana siap pakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyuwangi salah satu daerah di Jatim yang memiliki potensi bencana yang cukup beragam. Kami menyadari potensi ini dengan terus meningkatkan kesiapsiagaan daerah. Salah satunya mencukupi peralatan, logistik, dan menyiapkan SDM lapangan," kata Ipuk, Selasa (16/7/2024).
Masing-masing daerah memamerkan kesiapan peralatan dan logistik yang dimiliki sebagai persiapan menghadapi bencana. Digelar juga lomba ketrampilan penanganan bencana.
"Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan fasilitas penanggulangan bencana di Jatim dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia BPBD," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto, saat membuka sarasehan tersebut.
Suharyanto mengatakan, bencana yang berhubungan dengan musim kemarau menjadi salah satu fokus dalam sarasehan tersebut. Sebab, beberapa daerah di Jatim telah mengalami kekeringan.
"Dalam penanggulangan bencana, 73 persen keberhasilannya apabila peralatan dan logistik terpenuhi," tambah Suharyanto.
Dari hasil pemeriksaan di masing-masing tenda kabupaten/kota, pihaknya menganggap Jatim siap menghadapi risiko kebencanaan ke depan.
Selain itu, Kepala BNPB juga menyerahkan bantuan berupa dana siap pakai sebesar Rp 200 juta untuk masing-masing kabupaten/kota. Ada juga bantuan peralatan penanggulangan bencana untuk beberapa daerah, termasuk Banyuwangi.
Sementara Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, sarasehan Gelar Peralatan Logistik Bencana 2024 digelar untuk mengukur kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim dalam menghadapi bencana.
"Kegiatan ini agar ada sinergi dan kolaborasi sehingga antar kabupaten/kota nantinya bisa saling melengkapi dan membantu satu sama lain," katanya.
(erm/fat)