Pemilik sumur bor di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang menggelar ruwatan sebelum semburan air surut. Saat sumur bornya menyemburkan air setinggi 20 meter itu keluarganya langsung menyembelih 3 kambing untuk selamatan.
Pemilik sumur bor, Rokib (35) mengaku ruwatan itu biasanya dilakukan sebelum melakuan pengeboran dan selesai pengeboran. Namun karena ada insiden semburan itu dia harus mengelar ruawatan agar semburan itu segera surut.
"Saya nggak nyangka akan meyembur luar biasa seperti itu. Karena khawatir ada apa apa, makanya mulai Jumat (2/8) kemarin saya undang orang untuk ngaji jelang pagi dan jelang malam," tambah Rokib kepada detikJatim di rumahnya, Minggu (4/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rokib, ruwatan yang digelar dianggap sedekah dan bentuk rasa syukur atas ditemukan air di daerah yang tandus tersebut. Dia pun menyembelih kambing dan dibagikan ke tetangga yang ikut tawasulan.
"Semuanya sudah 3 ekor yang kami sembelih untuk selamatan. Alhamdulillah cepat surut," tambahnya.
"Semoga setelah ini airnya bisa dimanfaatkan oleh keluarga dan warga di sini," imbuhnya.
Sebelumnya, Rokib (35) berinisiatif membuat sumur bor dengan biaya pribadi agar kampungnya tidak kesulitan air.
"Di sini itu kalau kemarau itu kesulitan air, sehingga saya mau ngebor air. Setelah mengundang ahli bor, diperkirakan di depan rumah itu ada sumber air," kata Rokib.
Pengeboran itu dilakukan selama 38 hari hingga Kamis (1/8/2024) malam dihentikan. Tukang yang mengerjakan pengeboran itu merasa sudah mencapai titik sumber air.
Tapi setelah pengeboran itu tuntas, air yang keluar justru menyembur setinggi 20 meter disertai bau menyengat seperti belerang. Sebelum air menyembur Rokib dan keluarga sempat panik karena mendengar desing angin seperti deru mesin pesawat disertai 2 kali letusan.
(abq/fat)