Warga sekitar Sungai Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo harus waspada. Sebab, buaya di Sungai Kedungpeluk semakin sering menampakkan diri.
Buaya tersebut sering muncul sejak jembatan di desa itu ambrol. Tidak hanya sering muncul, setiap kali muncul, buaya itu juga menampakkan diri cukup lama.
Selain di tepian dan tengah sungai, buaya-buaya itu sering menampakkan diri di areal rumput di atas tanggul sungai. Warga setempat membenarkan bahwa buaya itu semakin sering muncul sejak ambrolnya jembatan di Desa Kedungpeluk, Selasa (16/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kades Kedung Peluk Muhammad Madenan mengatakan, meski tak mengganggu, warga perlu mewaspadai kemunculan buaya ini.
"Meski warga tidak merasa terganggu dengan kemunculan buaya-buaya itu, kami berharap petani tambak tetap waspada dan berhati-hati pada saat menjumpai buaya, baik di sungai atau di tambak," kata Madenan, Senin (22/7/2024).
Informasi yang dihimpun dari warga yang tinggal di pinggir Sungai Kedungpeluk, munculnya buaya tersebut hampir setiap hari. Warga yang tinggal di sekitar sungai pun mengaku sudah biasa dan merasa tidak takut.
"Sejak ambrolnya Jembatan Desa Kedungpeluk, akhir-akhir ini buaya sering muncul. Baik malam, bahkan siang hari," kata Gianto (49), warga Desa Kedungpeluk saat ditemui detikJatim di lokasi, Sabtu (3/8/2024).
"Seperti Jumat (2/8) kemarin sekitar pukul 22.45 WIB buaya dengan warna kuning hitam itu muncul lagi. Buaya itu menampakkan diri lama sekali," kata Gianto.
Dia menjelaskan, sebelum Jembatan Desa Kedungpeluk itu ambrol, buaya di sungai itu jarang menampakkan diri. Paling 2 pekan sekali baru muncul, tapi lokasinya jauh dari permukiman warga.
"Setelah jembatan ambrol ini hampir setiap hari muncul, bahkan terkadang sehari tiga kali. Baik pagi, siang bahkan malam," jelas Gianto.
Hal yang sama disampaikan Sholeh (48), warga Desa Kedungpeluk RT 15, RW 4. Dia juga mengaku sering melihat buaya itu muncul di sungai Kedungpeluk.
"Akhir-akhir ini, sejak jembatannya ambrol buaya juga sering muncul. Baru kemarin malam buaya itu muncul di utara jembatan, jaraknya sekitar 100 meter," kata Sholeh.
"Apakah kemunculan buaya itu ada kaitannya dengan jembatan Desa Kedungpeluk yang ambrol? Saya tidak tahu apakah itu ada kaitannya atau tidak," ujar Sholeh.
Dia meyakini bahwa di sepanjang sungai Kedungpeluk itu memang cukup banyak buaya. Dirinya pernah melihat ada sekelompok buaya muncul secara bersamaan.
"Ada sekitar enam buaya yang secara bersamaan muncul di permukaan air sungai. Tapi kemunculannya tidak lama, hanya sebentar," imbuh Sholeh.
Ia menambahkan meski di sungai ini sering bermunculan buaya namun belum pernah ada kabar pekerja tambak, atau nelayan yang disakiti oleh buaya-buaya itu.
"Setiap hari saya berjualan nasi dan warkop, setiap hari juga mendengar cerita dari para nelayan kupang, atau pekerja tambak yang menjumpai kemunculan buaya," tandasnya.
(hil/fat)