Pilu Pensiunan Guru di Sampang, Gaji Habis-Rumah Nyaris Rata Tanah

Pilu Pensiunan Guru di Sampang, Gaji Habis-Rumah Nyaris Rata Tanah

Kamaluddin - detikJatim
Jumat, 02 Agu 2024 07:30 WIB
Supradani, pensiunan guru yang gajinya terpotong habis untuk bayar utang orang lain hingga rumahnya nyaris rata tanah.
Supradani, pensiunan guru yang gajinya terpotong habis untuk utang orang lain hingga rumahnya nyaris rata tanah. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Kondisi memprihatinkan dialami Supradani (80) Seorang pensiunan guru tinggal di rumah tidak layak huni di Kelurahan Banyuanyar, Sampang. Memasuki masa tuanya ia harus berjuang seorang diri tanpa suami dan anak.

Nenek yang merupakan pensiunan guru salah satu SD di Camplong, Sampang itu terpaksa tinggal di rumah itu karena tidak punya tempat lain. Dia tidak mampu memperbaiki rumahnya karena gajinya habis sehingga terpaksa mengumpulkan dan menjual barang rongsokan untuk bertahan hidup.

"Mau tinggal di mana lagi, orang ini rumah satu-satunya peninggalan orang tua saya. Cuma saya tak bisa merehab soalnya gaji saya habis," kata Supradani ditemui di rumahnya, di Jalan Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang, Kamis (1/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaji pensiunnya habis terpotong untuk membayar utang di sejumlah koperasi saat dirinya masih berdinas. Dia mengaku beberapa pinjaman koperasi itu bukan untuk dirinya, tapi untuk membantu orang lain.

"Saya nggak tahu dulu itu apa karena saya yang bodoh sehingga sering di tipu. Tapi yang jelas niat saya hanya mau bantu mereka walau pun belakangan yang saya bantu menghilang dan tidak bayar," kata nenek yang akrab disapa Dani itu.

ADVERTISEMENT

Padahal, Nenek Dani sendiri yang pensiun sebagai guru 20 tahun silam mengaku bahwa dirinya juga pernah memimpin salah satu sekolah di Sampang, sebagai kepala sekolah.

"Saya pernah mengajar di Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Camplong dan pernah menjadi kepala sekolah juga di sana," katanya.

Sejak atap rumahnya ambruk, dia hanya bisa pasrah menempati ruang tamu yang masih kokoh berdiri. Sebagian besar genting rumah itu sudah tidak ada lagi dan hanya tertutup terpal.

"Sejatinya rumah yang saya tinggali ini kondisinya bagus karena peninggalan kakek buyut saya. Pak Halim Perdana Kusuma (pahlawan nasional) itu saudaranya. Lahirannya dan masa kecilnya juga di sini," kata Nenek Dani.

"Cuma karena tak ada biaya, bertahun-tahun tidak pernah direnovasi sampai sekarang akhirnya ambruk," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads