DPRD Surabaya Desak Pemkot Gerak Cepat Atasi Masalah Rumah Tak Layak Huni

DPRD Surabaya Desak Pemkot Gerak Cepat Atasi Masalah Rumah Tak Layak Huni

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 20 Mei 2024 17:07 WIB
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Persoalan rumah tidak layak huni (Rutilahu) menjadi perhatian serius DPRD Kota Surabaya. Masalahnya, banyak laporan kondisi rutilahu tidak segera ditangani Pemkot Surabaya.

Hal itu, membuat Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, turun langsung ke lapangan pasca mendapat laporan warga di Jalan Kaliasin 2/38, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, yang sudah tak layak untuk dihuni.

"Tentunya kami meminta pemerintah kota untuk gerak cepat dalam menangani program Rutilahu. Jangan sampai rumah-rumah yang butuh penanganan itu roboh sebelum ditangani," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) usai turun ke lokasi rutilahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi tersebut, Reni melihat langsung lokasi rumah milik Ibu Ely (64), yang saat ini tinggal bersama anaknya. Kondisi atap rumah sudah banyak yang berlubang dan lapuk.

"Melhat kondisi rumahnya tadi, sangat darurat. Harus segera diperbaiki, khawatir roboh. Tentunya kita tidak ingin Kota Surabaya ada warga kurang mampu yang rumahnya roboh lantaran butuh perbaikan tempat tinggal," ujar Reni.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki tanggungjawab memperhatikan kesejahteraan warga. Salah satunya adalah terkait dengan kebutuhan tempat tinggal.

Pihaknya memastikan bahwa DPRD akan terus mendorong Pemkot Surabaya dalam memperhatikan masyarakatnya. Sebab, tambah dia, pemkot sudah memiliki alokasi anggaran bagi perbaikan rutilahu.

"DPRD terus mendorong agar pemerintah kota dapat memberikan solusi dan jalan keluar terbaik. Pasti bisa, terkait anggaran itu bisa dicarikan apakah nantinya melalui APBD atau lewat BAZNAS maupun dana-dana sosial lainnya seperti juga dari CSR," paparnya.

Usai meninjau lokasi rutilahu, Reni juga mendatangi kantor Kecamatan Tegalsari untuk memastikan usulan dapat segera ditindaklanjuti.

Reni mengingatkan warga yang kurang mampu tidak lagi dibebani perihal urusan bongkar rumah. Sebab secara ekonomi kondisinya sudah sulit untuk menyewa tukang. Sehingga bila diperlukan dapat diperbantukan oleh petugas perlindungan masyarakat (linmas).

"Kita sampaikan agar persoalan ini segera dilakukan tindak lanjut. Jadi pihak kecamatan melakukan cek ke kelurahan terkait pengajuan dan alokasi bantuan melalui saluran apa, nah lalu kapan itu bakal terlaksananya, jangan nunggu roboh," tegas caleg terpilih DPR RI periode 2024-2029 ini.

Sementara pemilik rumah, Elly mengakusaat hujan para penghuni rumah harus pindah tempat dan terkadang tidak tidur lantaran kondisi yang tidak memungkinkan untuk beristirahat lantaran atap rumah bocor serta air meluber dari bawah rumah.

"Kendalanya itu kalau bongkar sendiri nggak bisa, uang nggak ada. Ya semoga bisa diperbaiki dan nggak sampe ambruk gitu," harap ibu rumah tangga ini.

Sebagai informasi, Pemkot Surabaya telah mengalokasikan terkait kebutuhan prioritas bagi keluarga miskin perihal program 'Dandan Omah' atau Rutilahu dengan sebanyak 1500 rumah akan dilakukan perbaikan pada tahun 2024 ini.




(esw/fat)


Hide Ads