Pasrah Nenek Mughimah Perajin Bambu Sampang Melihat Rumahnya Ambruk

Pasrah Nenek Mughimah Perajin Bambu Sampang Melihat Rumahnya Ambruk

Kamaluddin - detikJatim
Jumat, 02 Agu 2024 06:30 WIB
Rumah perajin bambu di Sampang, Nenek Mughimah yang ambruk.
Rumah perajin bambu di Sampang, Nenek Mughimah yang ambruk. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Rumah nenek Mughimah (69), warga Desa Batuporo timur, Kedungdung, Sampang tiba-tiba roboh. Rumah itu memang sudah miring dengan tiang penyangga yang lapuk.

Kapolsek Kedungdung, Iptu Syafriwanto membenarkan ambruknya rumah semi permanen tempat tinggal Nenek Mugimah. Beruntung, saat peristiwa itu terjadi sang nenek sedang berada di rumah tetangganya untuk membuat keranjang.

"Saya bersama anggota sudah kroscek ke sana dan membantu mengumpulkan sisa material sisa reruntuhan. Alhamdulillah kalau pemilik rumahnya selamat," kata Safri, Kamis (1/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan keterangan warga, Nenek Mughimah sehari-hari membuat keranjang dari bambu untuk dijual dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia tinggal sendiri tanpa suami dan anak di rumah tersebut.

Kepada polisi warga setempat juga menyebutkan bahwa Kondisi rumah Mughimah memang sudah memprihatinkan. Rumah itu miring dengan tiang penyangga yang sudah lama lapuk.

ADVERTISEMENT

"Atas insiden itu, rumah dan perabotan rusak karena tertimpa bangunan. Kami sudah melaporkannya ke pihak terkait termasuk pemerintah desa setempat," kata Safri.

Nenek Mughimah mengaku tidak mengetahui langsung kejadian itu karena pada saat kejadian dia sedang sibuk membuat keranjang dari bambu di rumah tetangganya. Dia lantas dijemput oleh tetangga sebelah rumahnya yang mengajaknya pulang untuk melihat kondisi rumahnya.

"Saya disusul disuruh pulang, setelah sampai ternyata rumah saya sudah rata dengan tanah," ujarnya saat ditemui detikJatim.

Mughimah kini hanya bisa pasrah melihat sisa puing rumahnya yang ambruk. Dia berharap bisa membangun kembali rumah yang telah dia tinggali sebatang kara itu.

"Kalau harapan saya bisa buat lagi, tapi tidak tahu kapan bisanya. soalnya saya hanya kerja buat keranjang bambu yang hanya dapat upah Rp 40 ribu satu minggu," terangnya.

Munghimah pun berharap mendapatkan uluran tangan dari dermawan untuk membangun kembali rumahnya. Untuk sementara waktu, dia pun tinggal di rumah saudaranya.

"Ada yang sudah bantu. Ini yang saya kumpulkan mudah-mudahan bisa segera mencukupi sehingga saya bisa perbaiki rumah saya," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads