Kata Satpam Soal Macet di Sekolah Petra Surabaya yang Dikeluhkan Warga

Kata Satpam Soal Macet di Sekolah Petra Surabaya yang Dikeluhkan Warga

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 31 Jul 2024 20:25 WIB
Lokasi sekolah Petra di Jalan Manyar yang sedang berstigang dengan pengurus RW setempat soal iuran keamanan.
Kompleks perumahan tempat SMP dan SMA Kristen Petra berada di Surabaya. Warga yang berkonflik dengan sekolah mengeluhkan kemacetan di jam sibuk. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Konflik antara kelompok warga di RW 3 Manyar Sabrangan dengan pengelola kompleks SMP Kristen Petra 2 dan SMA Kristen Petra 2 di Jalan Raya Manyar Tirtosari yang dimediasi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji viral. Selain karena masalah iuran keamanan, warga juga mengeluhkan macet di sekitar sekolahan.

Konflik yang sempat memunculkan ketegangan saat mediasi ditengahi Wawali Surabaya itu videonya diunggah di akun TikTok @cakj1. Dalam video itu perwakilan warga mengeluhkan macet saat kedatangan maupun kepulangan siswa SMP maupun SMA Petra.

Satpam Komplek Perubahan Tompotika Surabaya, Ilyas Kapur menjelaskan dirinya sudah puluhan tahun bekerja di sana. Saat kedatangan maupun kepulangan siswa, kawasan Jalan Manyar Tirtomoyo memang selalu macet. Terutama karena banyak orang tua mengantar atau menjemput anak mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Da sempat menunjukkan rekaman CCTV pada 22 Juli 2024, pukul 15.11 WIB. Kawasan akses sekolah Kristen Petra itu padat oleh kendaraan. Sebagian besar adalah mobil orang tua yang hendak menjemput anak mereka.

"Bertahun-tahun paling crowded saat pemulangan. Mulai 14.30 WIB sampai selesai. Kalau berangkat masuk sekolah nggak terlalu macet. Kemacetan sudah lebih dari 20 tahun. Satpam sini membantu juga," ujar Ilyas kepada detikJatim, Rabu (31/7/2024).

ADVERTISEMENT

Karena sudah puluhan tahun bekerja di sana, Ilyas pun menyampaikan bahwa kemacetan yang terjadi belakangan ini sudah tidak separah sebelumnya. Bahkan dirinya sempat heran, sejak adanya konflik sekolah dengan kelompok warga, kemacetan sangat berkurang.

"Nggak tahu tiba-tiba nggak macet lagi. Nggak tahu, bulan-bulan ini sudah agak lengang," katanya.

Ilyas menyebutkan sebelum adanya konflik antara warga dan sekolah Kristen Petra, jam masuk dan pulang SMP dan SMA sama. Sehingga terjadi penumpukan kendaraan yang menyebabkan kemacetan.

"Sejak ada konflik, jamnya diubah selama 5 bulan ini. Sebelumnya jam masuk dan pulang SMP dan SMA sama. Sekarang SMP 07.40-14.30 WIB, SMA 06.40- 15.15 WIB," jelasnya.

Sebelum adanya perubahan jam masuk dan pulang imbas konflik dengan kelompok warga, panjang antrean kendaraan di jam sibuk jelang masuk maupun pulang sekolah itu bisa mencapai lebih dari 2 kilometer.

"Kemacetan bisa sampai 2 kilometer dulu sebelum ada konflik. Akhir-akhir ini nggak sampai, sudah mulai berubah. Kemacetan paling parah saat pulang sekolah," katanya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads