Dapat Teror Berantai, Warga Perkebunan Pakel Wadul ke Pemkab Banyuwangi

Dapat Teror Berantai, Warga Perkebunan Pakel Wadul ke Pemkab Banyuwangi

Eka Rimawati - detikJatim
Selasa, 30 Jul 2024 23:15 WIB
Desa Pakel mengadu ke Pemkab Banyuwangi terkait teror yang dialami
Desa Pakel mengadu ke Pemkab Banyuwangi terkait teror yang dialami (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Sekitar 30 orang warga Desa Pakel yang tinggal di apdeling Taman Glugo mendatangi kantor Pemkab Banyuwangi. Kedatangan mereka disambut Asisten bidang pemerintahan Muhammad Yanuarto Bramuda dan Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Banyuwangi Agus Mulyono. Puluhan warga ini wadul terkait teror berantai yang mengganggu ketenangan warga.

Salah satu warga Taman Glugo Saimah (50) menangis tersedu di hadapan puluhan orang di ruang rapat Bapeda pada Selasa (30/7). Ia mengaku ketakutan dan resah akibat teror yang terjadi di rumahnya. Belum lagi ia harus kehilangan penghasilan dan akses penerangan akibat aliran listrik dirusak orang tak dikenal.

"Mohon maaf ya pak, bu saya ini orang kecil yang gak ngerti apa-apa. Diteror terus sama saudara saya sendiri yang ikut rukun tani itu. Rumah saya dilempar, disuruh pergi dari Taman Glugo. Terus mau kemana saya," kata Saimah dengan menangis tersedu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bukannya orang miskin pak, tapi saya ini sekarang kerja cuma 6 hari. Tolong lah saya pak, saya minta segera itu didamaikan warga itu saya nggak ngerti apa-apa jadi kena imbasnya," tambahnya.

Sementara Sarman (47) mengaku geram, anaknya tidak bisa belajar dan berangkat ke sekolah akibat aliran listrik diputus dan akses jalan dirusak oleh sejumlah orang yang diduga sebagai anggota kelompok Rukun Tani.

ADVERTISEMENT

"Mau berangkat sekolah susah, belajar susah gara-gara listrik mati. Itu khan fasilitas umum, kok begitu perbuatannya. Tolong lah pak, mereka yang merusak itu tolong ditindak, yang bikin resah itu tolong dikasih ketegasan," tegasnya di hadapan perwakilan pemkab Banyuwangi dan Perkebunan Bumisari.

Teror psikologis sudah sejak lama dirasakan warga Taman Glugo. Para pelaku melempari rumah warga yang tinggal di afdeling Tamanglugo, wilayah perkebunan yang dikelola PT Bumisari Maju Sukses. Dalam kesehariannya, warga bekerja sebagai buruh di afdeling tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, aksi teror tersebut kian masif hingga pada aksi pengerukan fasilitas umum yang membuat warga kian kesulitan saat hendak beraktivitas.

Kepala ADM PT. Bumisari Maju Sukses Sujarwo menyatakan, selama ini pihaknya berupaya menahan diri. Ia menduga aksi teror tersebut juga bagian dari Provokasi untuk memicu konfrontasi dari pihak perkebunan. Namun, ia menyayangkan lantaran aksi tersebut justru merugikan bagi warga Pakel sendiri.

"Kami menduga motifnya ya soal lahan, tapi kenapa merusak fasilitas umum. Sampai mau mengaji saja susah warga ini, kami selalu menahan diri dan menghindari konfrontasi tapi terus dipancing," kata Sujarwo.

Pengrusakan terjadi pada akses utama jalan masuk dari wilayah Kecamatan Songgon menuju Kecamatan Licin melalui Desa Pakel, sejumlah paving dicongkel dan jalan diputus dengan membuat lubang sedalam sekitar hampir 1 meter.

Selain itu, pohon besar yang merupakan pelindung abrasi dan longsor sengaja dipotong dan ditumbangkan melintang jalan utama. Kabel penerangan pun dirusak sehingga kondisi Dusun Taman Glugo menjadi gelap.

"Jalan utama dari Songgon ke Pakel itu dirusak pavingnya, pohon dipotong dan listrik diputus," tambah Sujarwo.

Menanggapi wadulan warga tersebut, Asisten Bidang Pemerintah Muhammad Yanuarto Bramuda menegaskan. Ia akan segera melaporkan hal tersebut pada pimpinan dan segera mencarikan solusi terbaik bersama Timdu.

"Ya tentunya pemerintah daerah akan segera mengambil tindakan. Saya akan laporkan ke pimpinan, mengingat ada warga yang ketakutan dan kehilangan hak ekonomi akibat situasi ini," kata Bramuda.




(abq/iwd)


Hide Ads