Fia menyadari namanya memang pasaran. Banyak perempuan lain yang juga bernama Fia. Tentu dia tidak bisa memilih ketika orang tuanya memberikan nama itu. Yang tidak dia sadari, nama pasaran ternyata bisa membuatnya apes di hari itu.
Suatu siang, mahasiswi salah satu kampus di Surabaya itu ingin cepat-cepat pulang dan menikmati sejuknya AC di kamarnya karena cuaca Surabaya sedang terik-teriknya.
Dia pun segera memesan ojek online. Aplikasi menunjukkan sudah ada driver yang mengonfirmasi pesanannya. Tidak lama kemudian driver itu tiba, Fia pun segera mengenakan helm yang disodorkan driver tanpa berpikir panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu dia bilang, 'Dengan mbak Fia ya?' aku mengiyakan dan langsung naik. Aku bilang sesuai aplikasi alamatnya," ujar Fia kepada detikJatim, Selasa (23/7/2024).
Driver itu pun mengantarkan Fia sesuai alamat yang tertera di aplikasi. Dalam perjalanan itu Fia sibuk mendengarkan musik melalui earphonenya untuk mengalihkan pikirannya dari teriknya cuaca siang itu.
Dia tidak mendengar saat sang driver mengkonfirmasi alamat rumahnya. Tak mau ambil pusing, Fia hanya menganggukkan kepala saat melihat gelagat driver itu berbicara kepadanya.
Jarak rumah Fia dari kampusnya cukup jauh. Kalau ditempuh dalam kondisi normal perlu waktu setidaknya 30 menit. Tapi siang itu Fia heran, sudah lebih dari perkiraan waktu tempuh normal kok belum juga sampai di rumah.
"Rasanya udah 30 menit lebih deh di jalan. Apalagi panas banget, aku mulai perhatikan jalanan. Sebelumnya aku agak cuek. Pikirku driver mungkin punya rute jalan lain," kata Fia.
Hingga akhirnya Fia menyadari jalanan yang dia lalui benar-benar tidak familier. Karena mulai terganggu dengan ketidaklaziman tersebut, apalagi dia mulai insecure jangan-jangan sang driver berniat menculiknya, Fia pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Pak kok jalannya beda ya? Ini lewat mana? Saya kan bilang sesuai aplikasi," kata Fia.
"Loh mbak ini saya sesuai aplikasi. Memang di aplikasi harusnya 10 menit lagi baru sampai. Di sini kan mbak alamatnya?" Kata driver itu sambil menunjukkan aplikasi di HP-nya kepada Fia.
Fia benar-benar kaget. Alamat yang ditunjukkan sang driver bukan alamat rumahnya. Baru terpikir olehnya, seharusnya dia memastikan ulang siapa nama pemesan ojek online driver itu.
"Pak sebentar, minggir dulu aja. Sambil dicek siapa nama pemesan ojek ini tadi. Saya Fia Rahmania," katanya.
Driver itu pun mengikuti instruksi Fia. Saat dibuka dari aplikasi ojol, sang driver seharusnya mengantarkan penumpang dengan nama Fia Damayanti, Bukan Fia Rahmania. Lhadalah, salah naik! Padahal Fia dan sang driver itu sudah jauh banget dari rumah maupun dari kampusnya.
"Loalah saya salah naik ojol ternyata. Waduh pak maaf ya nasib punya nama kembar sama banyak orang. Saya tadi juga lupa nggak tanya lebih lanjut," ujar Fia menirukan kata-katanya kepada driver ojol saat itu.
Driver itu pun tak menyangka dia salah mengantar penumpang. Sang driver pun mengingatkan Fia agar lebih teliti saat mau naik ojol. Dia juga sudah berusaha mengonfirmasi penumpang yang seharusnya diantar terkait kekeliruan yang terjadi.
"Waduh mbaknya lain kali hati-hati. Ini saya juga harus konfirmasi sama customer saya harusnya. Kayaknya ini sama-sama keliru, ketuker ojolnya," kata driver itu.
Di tengah terik siang bolong yang menggerahkan itu, niatan Fia bisa cepat masuk kamar ber-AC pupus. Dia perlu menambah level kesabaran sekaligus bersyukur pikirannya soal niat buruk driver ojol itu tidak terbukti, dan sang driver tidak sampai marah-marah.
"Duh apesnya nyasar siang bolong gini. Tapi ya udah untung bapak drivernya masih baik, nggak marah-marah gara-gara aku teledor," kata Fia.
Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!
(dpe/iwd)