Kandungan hingga Khasiat Daun Kumis Kucing untuk Kesehatan

Kandungan hingga Khasiat Daun Kumis Kucing untuk Kesehatan

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 29 Jul 2024 17:00 WIB
kumis kucing
Tanaman kumis kucing. Foto: iStock
Surabaya -

Tanaman kumis kucing memiliki nama latin Orthosiphon stamineus. Tanaman kumis kucing dikenal sebagai tanaman obat keluarga. Yuk, simak sejumlah khasiat daun kumis kucing.

Ada banyak nama daerah untuk menyebut kumis kucing. Seperti remujung (Jawa), songkot koceng (madura), kumis ucing (Sunda), dan kumis kucing (Melayu hingga Sumatra).

Kumis kucing sudah digunakan turun temurun sebagai obat tradisional. Bagian tanaman kumis kucing yang biasa digunakan adalah daun yang sudah dikeringkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara mengonsumsi daun kumis kucing adalah dengan merebus daun yang sudah kering. Kemudian meminum air rebusan daun kumis kucing tersebut.

Khasiat Daun Kumis Kucing

Dilansir dari Kanal Pengetahuan Fakultas Farmasi UGM, budidaya kumis kucing banyak ditemukan di Jawa. Biasanya tumbuh di dataran tinggi dan rendah berkisar 500-1.200 mdpl.

ADVERTISEMENT

Bagian tanaman kumis kucing yang dipanen adalah daunnya. Masa panen pertama dilakukan 1-2 bulan setelah masa tanam. Sementara masa panen selanjutnya 0,5-1 bulan sekali.

Berdasarkan sejumlah penelitian, tanaman kumis kucing memiliki khasiat untuk kesehatan. Mulai dari menurunkan tekanan darah dan asam urat hingga antikanker.

Khasiat kumis kucing didapat dari kandungan senyawa kimia yang ada di dalamnya. Kandungan senyawa kimia dalam tanaman kumis kucing sebagai berikut.

  • Flavonoid (sinensetin, salvigenin, dan eupatorin)
  • Turunan asam kafein (asam kafein dan asam rosmarinat)
  • Terpenoid
  • Karbohidrat
  • Steroid
  • Glikosida

Kandungan senyawa kimia dalam tanaman kumis kucing itulah yang memberikan berbagai khasiat untuk kesehatan dan lainnya. Simak khasiat daun kumis kucing di bawah ini.

1. Mengatasi Rematik

Kumis kucing dipercaya bermanfaat sebagai obat rematik alami, terutama pada penderita rheumatoid arthritis. Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang tinggi pada kumis kucing mampu menurunkan respons imun berlebih pada penderita rheumatoid arthritis.

2. Mengobati Asam Urat

Kandungan flavonoid dan fenolik yang tinggi di dalamnya bermanfaat sebagai obat asam urat alami. Senyawa aktif tersebut memiliki sifat antiradang yang dapat menghambat pembentukan asam urat dan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.

3. Mengatasi Masalah Menstruasi

Kumis kucing memiliki khasiat untuk mengatasi masalah menstruasi. Rutin mengonsumsi ekstrak kumis kucing bisa menurunkan kadar prostaglandin, sehingga mengurangi nyeri menstruasi dan pendarahan berlebih saat menstruasi.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Ekstrak kumis kucing dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan trigliserida. Gabungan efek antidiabetes, peningkatan kadar HDL, dan penurunan kadar lemak darah ini sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung.

5. Menurunkan Tekanan Darah

Kumis kucing bermanfaat menurunkan tekanan darah. Kandungan sinensetin di dalamnya berperan sebagai antioksidan dan memiliki aktivitas diuretik yang kuat. Khasiat ini dapat membantu tubuh mengurangi kadar natrium berlebih melalui urine.

6. Menurunkan Kadar Gula Darah

Kumis kucing merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat antidiabetes. Kumis kucing memiliki kemampuan dalam mendukung produksi hormon insulin dan meningkatkan fungsinya. Hormon insulin berfungsi mengontrol kadar gula dalam darah.

Pestisida Nabati

Dilansir dari situs Dinas Perkebunan Jawa Timur, selain berkhasiat untuk tubuh, kumis kucing juga bisa menjadi pestisida nabati. Pestisida ini bisa mengendalikan hama wereng cokelat pada tanaman padi.

Kandungan senyawa metabolit dalam tanaman kumis kucing adalah minyak atsiri, polifenol, alkaloid, saponin, flavonoid dan sinensetin. Flavonoid bekerja sebagai antiserangga, menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur, serta sebagai antioksidan.

Kandungan saponin pada kumis kucing yang memiliki rasa pahit dan tajam dapat menyebabkan iritasi lambung bila dimakan nimfa wereng cokelat menyebabkan lisis bakteri dengan cara mengganggu stabilitas membran sel bakteri.

Kandungan terpenoid berupa minyak atsiri digunakan tumbuhan sebagai penolak serangga dan serangan bakteri, dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel bakteri. Sedangkan, kandungan alkaloid pada tumbuhan kumis kucing bersifat antibakteri.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads