Polresta Malang Kota akan membatasi kegiatan sound horeg, yang seringkali ada dalam perayaan Agustusan. Sebab, adanya alat pengeras suara tersebut, banyak menimbulkan keresahan di masyarakat hingga terjadinya kerusakan bangunan.
Pembatasan penggunaan sound horeg sendiri sudah dicanangkan oleh Polresta Malang Kota cukup lama. Pasalnya, alat ini ditengarai kerap memberikan dampak negatif. Seperti rusaknya bangunan dan fasum, hingga gangguan kesehatan bagi sebagian masyarakat.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto secara tegas tidak akan mengizinkan penggunaan sound horeg di kawasan Kota Malang. Budi Hermanto turut menyampaikan, agar Polsek jajaran bisa turut memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Fakta Tragis Karnaval Sound Horeg Malang |
"Tidak perlu surat edaran larangan. Namun, masyarakat ini diberikan edukasi dan sosialisasi secara humanis. Sound horeg secara tegas kami sampaikan dilarang digunakan, dan akan kami tindak tegas," kata Budi Hermanto kepada wartawan, Sabtu (27/7/2024).
Adanya pembatasan ini, diharapkan bisa menjaga suasana kondusif, kenyamanan dan kamtibmas di wilayah Kota Malang. Tanpa mengurangi makna dan semaraknya peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia.
Polresta Malang Kota sendiri tengah menggodok teknis dan pelaksanaan di lapangan. Beberapa hal masih disiapkan, termasuk perencanaan dalam proses pemberian imbauan dan sosialisasi ke masyarakat.
"Saat ini, untuk teknis pelaksanaannya kami sedang menyiapkan secara detail. Saat ini masih proses perumusan," ujar Kabag Ops Polresta Malang Kota AKP Sutomo terpisah.
Sutomo berharap, masyarakat bisa saling memahami untuk tidak memaksakan kehendak, sehingga bisa kooperatif dalam menjaga suasana kondusif di wilayah Kota Malang.
"Tentu secepatnya persiapan ini dimatangkan, dan masyarakat bisa ikut berkontribusi aktif dalam proses pelaksanaannya (pembatasan sound horeg), nanti. Sekaligus bisa kooperatif, agar Kota Malang ini tetap kondusif dan menjadi nyaman serta lebih baik," pungkasnya.
(mua/hil)