Sebanyak 17 mobil terjaring razia polisi. Lantaran, mobil-mobil itu membawa sound horeg saat malam takbiran.
Patroli yang dilakukan oleh gabungan TNI-Polri yang dipimpin Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo itu membawa 50 personel.
Di antaranya diikuti Dandim 0802/Ponorogo serta anggota Kodim dan Subdenpom V/1-1 Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Patroli dilakukan di beberapa titik strategis di wilayah Kabupaten Ponorogo," tutur Anton kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
Anton menambahkan tim gabungan ini sengaja patroli untuk keamanan saat malam takbiran. Karena khawatir ada pawai sound horeg yang biasa dilakukan oleh warga.
"Kami selama patroli, tim gabungan meninjau pos pengamanan dan memberikan peringatan kepada kendaraan yang melaksanakan takbir keliling,"terang Anton.
Menurutnya, patroli penting untuk mengecek jalur utama di wilayah Kota Ponorogo. Terutama jalur arteri kota, lantaran khawatir padatnya jalur lalu lintas di wilayah kota.
"Kita tadi operasi dari Mapolres ke Kota Ponorogo hingga ke arah wilayah desa Sukorejo, Desa Jenangan hingga berakhir di Alun -Alun," jelas Anton.
Hasil dari operasi, lanjut Anton, ada 17 kendaraan roda empat menggunakan pengeras suara atau sound horeg. Belasan kendaraan itu hasil operasi dari wilayah kota hingga Jenangan dan Sukorejo.
"Sebanyak 17 kendaraan roda empat menggunakan pengeras suara sound sistem diberi peringatan keras dan tindakan,"tegas Anton.
Beruntung, saat malam takbiran kondisi jalanan kota Ponorogo masih aman dan kondusif. Tidak ada pawai sound horeg yang biasa keliling di Ponorogo.
"Patroli ini merupakan bagian dari upaya TNI-POLRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Ponorogo menjelang perayaan Idul Fitri," pungkas Anton.
(abq/fat)