Sejumlah Hal Perlu Diperhatikan Kampus Demi Hindari Kejahatan Siber

Sejumlah Hal Perlu Diperhatikan Kampus Demi Hindari Kejahatan Siber

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 25 Jul 2024 03:30 WIB
Ilustrasi penipuan online
Ilustrasi kejahatan siber. (Foto: Shutterstock)
Surabaya -

Kejahatan siber tengah marak. Salah satunya menyasar dunia pendidikan. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan perguruan tinggi demi serangan siber.

Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya Supangat mengatakan ada sejumlah langkah pencegahan yang perlu diperhatikan kampus.

Dia sampaikan itu setelah workshop soal Rancangan Pengelolaan Sistem Monitoring Keamanan Informasi Perguruan Tinggi dengan Kemendikbudristek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya penguatan kata sandi dengan kata sandi yang kompleks untuk akun penting salah saru langkahnya. Kata sandi harus terdiri dari kombinasi huruf besar dan kecil, angka dan simbol.

"Aktifkan autentikasi 2 faktor di semua layanan yang mendukung. Ini menambah lapisan keamanan dengan permintaan verifikasi melalui perangkat lain, seperti ponsel selain kata sandi," kata Supangat kepada detikJatim, Rabu (24/7/2024).

ADVERTISEMENT

Perlu juga memperhatikan perangkat lunak keamanan, yakni instal dan memperbarui perangkat lunak keamanan seperti antivirus, firewall, dan anti-malware secara teratur.

Lalu memastikan jaringan yang aman, baik jaringan WiFi di rumah atau di tempat kerja dilindungi dengan sandi yang kuat. Hindari mengakses informasi sensitif dengan jaringan WiFi publik tidak aman.

Selanjutnya lakukan pembaruan sistem operasi dan aplikasi ke versi terbaru karena pembaruan ini seringkali mencakup perbaikan keamanan yang kritis.

Lebih lanjut dia sarankan memberi edukasi dan kesadaran tentang praktik keamanan informasi antara pengguna atau orang-orang di sekitar, lalu mempelajari tanda-tanda serangan phishing dan cara menghindarinya.

"Menggunakan enkripsi data untuk melindungi data sensitif baik saat disimpan di perangkat fisik maupun dalam transmisi melalui jaringan. Selanjutnya backup data yang teratur dan simpan di lokasi yang aman. Ini dapat membantu mengembalikan data jika terjadi kehilangan atau serangan ransomware," jelasnya.

Pengaturan hak akses secara ketat penting juga dilakukan untuk memastikan sistem penting hanya diakses untuk orang yang benar-benar memerlukan akses informasi sensitif.

"Lakukan juga evaluasi keamanan secara berkala untuk mengevaluasi dan memperbaiki kelemahan yang mungkin ada dalam sistem keamanan," ujarnya.

Baginya, tanggung jawab pengelolaan keamanan informasi khususnya di Untag Surabaya sangat penting. Karena itu dia implementasikan sistem berbasis elektronik di sektor pendidikan yang sedang menghadapi tantangan besar dalam hal keamanan informasi.

"Kami sangat menyadari betapa pentingnya keamanan informasi dalam era digital ini. Melalui workshop ini, kami berharap dapat memperkuat sistem keamanan informasi di perguruan tinggi dan melindungi data serta privasi seluruh civitas akademika," urainya.

Pada workshop bersama Kemendikbudristek, Supangat menyebut kegiatan menjadi momentum penting bagi perguruan tinggi di Indonesia bersinergi memperkuat sistem keamanan informasi demi menghadapi ancaman siber yang makin kompleks.

"Kolaborasi antar-perguruan tinggi sangat krusial untuk membangun sistem keamanan yang lebih solid. Dengan adanya pertukaran informasi dan pengalaman, kita bisa lebih siap menghadapi ancaman siber," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads