Setyo Wahono-Nurul Azizah Jadi Lawan Sepadan Anna Muawanah di Bojonegoro

Setyo Wahono-Nurul Azizah Jadi Lawan Sepadan Anna Muawanah di Bojonegoro

Ainur Rofiq - detikJatim
Minggu, 21 Jul 2024 14:21 WIB
Setyo Wahono - Nurul Azizah diusung Gerindra - Demokrat maju pilbup Bojonegoro
Setyo Wahono-Nurul Azizah diusung Gerindra, Demokrat hingga PPP maju Pilbup Bojonegoro/Foto: Istimewa
Bojonegoro -

Duet Setyo Wahono dengan Nurul Azizah sebagai bakal calon bupati dan bakal wakil bupati di Pilkada Bojonegoro 2024 disebut bakal menjadi kandidat terkuat. Pasangan ini telah mengantongi sejumlah rekomendasi dari parpol.

Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik PD Muhammadiyah Bojonegoro Sholikin Jamik mengatakan warga Bojonegoro telah menanti Setyo Wahono untuk bersedia maju Pilbup Bojonegoro. Saat dia memutuskan maju dan berpasangan dengan Nurul Azizah, Sholikin menyebut paslon ini bakal jadi lawan yang sepadan melawan incumbent.

"Pasangan Wahono-Nurul dipastikan akan menjadi lawan tanding yang sepadan dengan mantan bupati petahana Anna Mu'awanah," kata Sholikin Jamik, Minggu ( 21/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun yang menjadikan dasar calon ini kuat dan sepadan, karena pasangan Setyo Wahono akan diusung oleh koalisi indonesia maju (KIM) dan masyarakat yang secara independen sebelumnya mendukung Nurul Azizah.

"Paslon Setyo Wahono dengan Nurul Azizah punya kelebihan, Bu Nurul orang pemerintahan, sekda yang memiliki pengalaman panjang di birokrasi. Rekam jejaknya juga baik di masyarakat, selalu hadir dengan senyuman yang tulus, tentu akan meyakinkan masyarakat," tambah Sholikin.

ADVERTISEMENT

Untuk Setyo Wahono, Sholikin menyebut memang belum berpengalaman di pemerintah, namun adik kandung Mensesneg Pratikno itu pernah bekerja di lembaga penyelenggara pemilu hingga di dunia bisnis, bahkan Wahono terlibat langsung pada pemenangan presiden di Bojonegoro dan Jatim, mulai Jokowi hingga Prabowo.

"Setyo Wahono jadi Cabup dan Nurul Cawabup menjanjikan yang bisa membawa Bojonegoro adem, Bu Nurul itu petahana, beliau pernah berkuasa. Secara real Nurul itu berkuasa setelah Bu Anna tak menjadi bupati, sehingga figur Bu Nurul ini kuat," terang Sholikin.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang adem, membuat suasana penuh kedamaian akan mampu mengejar ketertinggalan Bojonegoro. Yakni yang relatif masih tinggi tingkat kemiskinan dan kebodohannya.

"Dengan kekuatan APBD yang besar diyakini mampu menekan angka kemiskinan, pernikahan anak, stunting, dan tentunya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan memberantas kebodohan dengan memprioritaskan pendidikan," imbuh Sholikin.

Bergabungnya partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Wahono-Nurul, pastinya akan membuat mesin politik lebih kuat. Mereka juga partai pendukung pemerintah saat ini dan yang akan datang.

"Dari sisi kekuatan politik, mereka partai yang sedang berkuasa, mereka memiliki dukungan sumber daya yang kuat, baik dari finansial, mesin birokrasi, politik, tentu akan lebih kuat," tutur Jamik.

Sementara itu, hingga kini, posisi Nurul Azizah merupakan calon bupati dari jalur independen yang berpasangan dengan Nafik Sahal dan telah lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bojonegoro.

Namun, Sholikin Jamik yang juga Dosen Stikes Muhamadiyah Bojonegoro ini menilai, pasangan yang berangkat dari jalur independen untuk maju pada pilkada dirasa kurang kuat jika harus bermusuhan dengan petahana.

"Kalau dari segi peluang, Bu Nurul kalau independen ini kurang kuat ya, bila menang pun, pengalaman di beberapa daerah, itu menjadikan proses berjalannya pemerintahan kurang stabil, sehingga akan semakin kuat jika diusung koalisi partai, memiliki peluang menang lebih besar juga," pungkas Sholikin.

Saat ini, rekomendasi untuk Setyo Wahono dan Nurul Azizah telah diterima dari pengusungnya yakni Gerindra, Demokrat, PPP dan santer segera menyusul beberapa partai Koalisi Indonesia Maju lainnya seperti Golkar, PAN dan PBB yang juga akan bergabung.




(hil/iwd)


Hide Ads