Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah yang baru saja muncul meramaikan Pilbup Bojonegoro 2024 langsung mendapatkan 3 rekomendasi dari parpol. Salah satunya PPP.
PPP memberikan pada akhirnya rekomendasi kepada pasangan adik Mensesneg Pratikno dan Sekda Bojonegoro ini karena menganggap bupati sebelumnya gagal.
Ketua DPC PPP Sunaryo Abumain menyatakan mantan bupati Bojonegoro menurutnya telah gagal menjalankan pemerintahan karena meski APBD tinggi tapi tak mampu menyejahterakan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mantan bupati Anna ini saya anggap gagal. Dengan APBD kurang lebih Rp 8 triliun, penguasa harusnya mampu menyejahterakan warganya. Bukan dana masyarakatnya masih membutuhkan malah dihibahkan ke daerah lain," ujar pria yang akrab disapa Mbah Naryo, Sabtu (20/7/2024).
Sunaryo mengakui bahwa konstelasi politik jelang pendaftaran cabup-cawabup di Pilkada Bojonegoro memang dengan cepat berubah sejak Setyo Wahono maju.
Apalagi ketika Setyo Wahono memutuskan untuk berpasangan dengan Nurul Azizah sebagai bacawabup. PPP langsung kepincut dan menentukan sikap.
"DPC P3 bersikap untuk mengusung pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah. Pasangan ini sangat pas, karena berbagai latar belakang sudah tercukupi," katanya.
Dia pun memastikan bahwa surat rekomendasi dari DPP PPP telah diserahkan kepada pasangan calon ini di Jakarta. Menurutnya, rekomendasi itu diserahkan pada Sabtu sore.
"Surat rekomendasi sudah ditandatangani DPP dan sore ini telah diserahkan kepada calon bupati Pak Setyo Wahono," sambung Sunaryo.
Sebagai politikus yang telah lama berkecimpung di dunia perpolitikan, Sunaryo yakin pasangan ini bisa menjadi pemenang di Pilbup Bojonegoro 2024 mengalahkan cabup petahana.
"Ini bukan melawan petahana konteksnya, karena tidak ada petahana. Yang ada kompetisi di Pilbup 2024. Meski bupati sebelumnya ikut kompetisi ini, saya yakin Wahono-Nurul menang. Ini ndak bisa diukur, ya, kalo incumbent ikut pasti menang," ujar Sunaryo.
(dpe/fat)