Kota Lama Surabaya kini telah bersolek. Kawasan ini pun semakin cantik hingga mengundang perhatian warga dan wisatawan.
Di sini, banyak orang menjadikan kawasan Kota Lama yang sarat bangunan bersejarah, sebagai tujuan wisata dan mencari spot-spot foto terbaik. Termasuk, para fotografer baik yang pemula maupun profesional.
Namun, yang terjadi belakangan ini membuat pengunjung menjadi tidak nyaman. Sejumlah oknum melarang fotografer memotret. Mereka merasa telah tergabung dalam paguyuban fotografer di Kota Lama dan lebih punya hak untuk mencari peruntungan di sana.
Berikut Fakta-fakta Aksi Ngawur Fotografer Larang Pengunjung Motret di Kota Lama Surabaya:
1. Video Fotografer Larang Pengunjung Motret Sempat Viral
Video fotografer yang melarang hingga melakukan pengancaman ini viral di media sosial. Video itu diunggah oleh akun @surabayaterkini. Video yang telah dilihat lebih dari 311 ribu kali oleh warganet itu menyampaikan bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi.
Ternyata, pelaku tidak hanya melarang, bahkan salah satu oknum itu sampai melakukan pengancaman. Ini membuat fotografer sekaligus pengunjung di Kota Lama menjadi ketakutan dan menyampaikan perasaan khawatirnya itu ke media sosial hingga viral.
2. Awal Mula Pengunjung Dilarang Motret
Seorang fotografer di Kota Lama Surabaya tiba-tiba dijumpai orang yang tidak dikenal dan dilarang mengambil foto klien di salah satu spot di Kota Lama hingga dia rela untuk bergeser ke spot lain.
"Singkat cerita aku pindah spotting nih di daerah gang jl.meliwis yg jauh dari mereka stelah itu ada fg (fotografer) kota tua sana tatapannya sungguh tak enak hati nih, akhirnya pindah lagi nih di spot deket parkiran bank BNI sebrang depan hotel arcadia kan juga aku bermaksud ga ngeganggu dari fg yg lain setelah itu kita semua bertiga duduk masih di tkp yg sama dan disamperin ada ±7org fg kota tua yg biasanya ngefoto bilangin kita," tulis akun tersebut dikutip detikJatim, Sabtu (20/7/2024).
3. Ngaku Ada Paguyuban
Para oknum fotografer yang melarang aktivitas foto di wilayah Kota Lama itu kemudian menyebutkan bahwa telah ada paguyuban fotografer khusus sehingga yang bukan anggota dilarang melakukan kegiatan fotografi untuk komersil di sana.
"Katanya 'tidak boleh ngefoto dan cari client daerah situ dikarenakan udah kusus paguyuban kota tua', sambil nunjukin ala-ala id card yg namanya paguyuban kota tua tsb gitu, setelah itu aku tanya kan 'klo semisal masuk dari tim ataupun grub paguyuban itu bagaimana' - dijawablah 'tidak bisa dan disini fg sudah banyak dan ini semua orang lama semua," jelasnya.
Berita selengkapnya, baca di halaman selanjutnya!
Simak Video "Video: Tak Ada Larangan untuk Komunitas Berkegiatan di Tebet Eco Park"
(hil/iwd)