Respons Menohok PBNU Soal Mama Ghufron Bisa Bahasa Semut, Jin dan Suryani

Round-Up

Respons Menohok PBNU Soal Mama Ghufron Bisa Bahasa Semut, Jin dan Suryani

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 21 Jul 2024 08:08 WIB
Mama Ghufron saat menyampaikan permohonan maaf.
Mama Ghufron dan jajaran pengurus Ponpes Uniq Nusantara Malang saat menyampaikan permintaan maaf. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Surabaya -

Ceramah Muhammad Ghufron Al Bantani atau yang akrab disapa Abuya Mama Ghufron Al Bantani atau Mama Ghufron mengundang kontroversi hingga viral di media sosial. Dia mengaku bisa bicara dengan semut, bisa bicara dengan jin dan malaikat, serta menguasai Bahasa Suryani. Meski yang bersangkutan telah meminta maaf, PBNU merespons hal itu dengan pernyataan menohok bahwa Mama Ghufron halu.

Hal itu disampaikan Ketua PBNU Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur). Dia meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan apa yang disampaikan oleh Mama Ghufron. Terutama berkaitan dengan bahasa semut, bahasa jin, dan bahasa .

"Jangan terpincut ya, itu kan menurut saya bukan kiai. Mana pernah dia baca Al-Qur'an? Mana pernah dia baca kitab? Terus dia bilang Bahasa Suryani, itu bohong. Nggak ada bahasa suryani maqoli maqoli itu. Saya ini ya ngaji juga, Bahasa Suryani itu ada tapi nggak ada yang berbunyi maqoli," kata Gus Fahrur, Sabtu (20/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan apa yang dilakukan Mama Ghufron membuat kegaduhan di masyarakat. Menurutnya, ajaran yang dia sampaikan juga bukannya mencerahkan malah membodohkan masyarakat.

"Menurut saya itu pembodohan, saya kira orang harus tahu dan ini nggak boleh lah, ini membuat suatu kegaduhan bicara sama semut sama setan, tapi bahasanya sama. Kan lucu, bahasanya cacing sama semut sama malaikat, sama hujan kok maqoli semua. Ini apa belum nemu yang lain, makanya saya katakan masyarakat jangan mudah terpincut orang yang berpenampilan aneh-aneh," bebernya.

ADVERTISEMENT

"Ini seringkali begini, kemarin hari raya ada yang ngaku telpon Tuhan, sebelumnya ada Samsudin Jadab, Kanjeng Dimas. Masyarakat kita ini jangan mudah terpengaruh aneh-aneh, ngaku aneh-aneh," tambahnya.

Untuk itulah Gus Fahrur meminta masyarakat mengikuti ajaran ulama yang benar dan mempelajari agama Islam lewat panutan-panutan yang sudah jelas nasab keilmuannya.

"Saya kira ini korban konten kreator. Ini suatu keanehan sosial menurut saya. Jadi masyarakat ini pada kondisi tertentu percaya hal nggak masuk akal. Masak orang seperti itu terus dianggap kiai, katanya ngarang 500 kitab, emang hafal 500 kitab itu? Bisa bayar utang negara, bisa telpon Gusti Allah, Malaikat Jibril, itu halu. Saya tidak percaya dan masyarakat jangan mudah percaya," tandasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang juga telah menilai ceramah Mama Ghufron menyimpang. Hasil kajian MUI Malang menyebut Mama Ghufron mengingkari rukun Islam dan Iman, hingga merendahkan Nabi Muhammad SAW.

Ketua MUI Malang Fadhol Ija menjelaskan bahwa tim MUI Malang akhirnya mengkaji ceramah Mama Ghufron. Hasil kajian itu menemukan 10 poin penyimpangan dalam ceramah-ceramah pria bernama asli Abdul Ghufron Al Bantani itu.

"Menemukan penyimpangan 10 poin. Dari 10 itu dilihat, dicek videonya, dicocokkan dengan videonya cocok atau enggak," kata Fadholkepada detikJatim, Jumat (19/7/2024).

Temuan MUI Malang soal penyimpangan ceramah Mama Ghufron. Baca di halaman selanjutnya.

Ketua MUI Malang Fadhol menjelaskan 10 poin penyimpangan itu yakni mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam, meyakini akidah atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar'i, meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur'an, mengingkari otentisitas atau kebenaran wahyu.

Kemudian melakukan penafsiran Al-Qur'an tidak berdasarkan kaidah ilmu tafsir, mengingkari al-hadis sebagai sumber hukum, melecehkan atau merendahkan nabi, mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir, mengubah pokok-pokok ibadah yang ditetapkan syariat, dan mengkafirkan sesama muslim.

Salah satu poin penyimpangan ceramah Mama Ghufron itu adalah menafsirkan sendiri ayat Al-Qur'an. Menurut Fadhol, penafsiran ayat Al-Qur'an yang dilakukan Mama Ghufron tidak berdasarkan kaidah ilmu tafsir.

"Menafsirkan sesuatu ayat Al-Qur'an itu ada, cuma salah satunya saja memenuhi, ya masuk (kategori penyimpangan)," ungkapnya.

Ponpes Uniq Nusantara yang diasuh oleh Mama Ghufron menjadi perhatian usai kontroversi ceramah Mama Ghufron. Dalam ceramahnya, Mama Ghufron menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.

Pada video lain, Mama Ghufron mengeklaim bisa berbicara dengan malaikat Izrail, Munkar, Nakir yang bertugas menanyai di alam kubur. Video itu disebut telah dipotong-potong orang tak bertanggung jawab di media sosial.

Potongan video itu merupakan ceramah dan kajian agama yang diadakan rutin di Ponpes Uniq Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Video kontroversi ceramah ini pun menuai reaksi hingga akhirnya dikaji MUI dan Mama Ghufron secara resmi sudah meminta maaf.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera, salam rahayu, salam budaya, salam lintas agama, salam Idonesia, salam nusantara, salam pancasila, salam merah putih, salam NKRI," kata Mama Ghufron dalam video YouTube Ponpes Uniq Nusantara.

"Alhamdulillah wa syukurillah, saya dari pondok pesantren Uniq Nusantara Pancasila, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas viralnya framing video pondok pesantren Uniq Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, mohon maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.

Dalam surat permintaan maaf yang dibacakan salah satu ustaz di Ponpes Uniq, yakni Ustaz Ubad, Mama Ghufron meyakinkan bahwa dia mengajarkan di Ponpes Uniq Nusantara ajaran berakidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy'ariah Maturidiyah dan mencintai Pancasila, serta NKRI Harga Mati.

"Memberi motivasi kepada para santri dan jemaah agar bersungguh-sungguh dalam belajar agama dan mempunyai jiwa yang agamis dan nasionalis demi merawat kemurnian kitab kuning serta merawat marwah nilai pancasila serta kerukunan persatuan dan kesatuan. Malang 17 Juli 2024, Pengasuh Ponpes Uniq Nusantara Pancasila, Kiai Haji Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads