Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang melihat ada 10 penyimpangan ceramah Mama Ghufron yang mengaku bisa bahasa jemut hingga jin. Penyimpangan itu ditemukan usai ramai kontroversi video ceramah Mama Ghufron.
Ketua MUI Malang Fadhol Ija menjelaskan, salah satu poin penyimpangan itu adalah ceramah Mama Ghufron yang menafsirkan sendiri ayat Al-Qur'an. Penafsiran tersebut tidak berdasarkan kaidah ilmu tafsir.
"Menafsirkan sesuatu ayat Al-Qur'an itu ada, cuma salah satunya saja memenuhi, ya masuk (kategori penyimpangan)," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontroversi ceramah Mama Ghufron akhirnya dikaji tim MUI Malang. Tim MUI Malang pun menemukan penyimpangan dalam ceramah-ceramah pria bernama asli Abdul Ghufron Al Bantani itu.
"Menemukan penyimpangan 10 poin, dari 10 itu dilihat, dicek videonya, dicocokkan dengan videonya cocok atau enggak," kata Ketua MUI Malang Fadhol Ija, Jumat (19/7/2024).
Fadhol menjelaskan, dari 10 poin penentuan MUI untuk kategori penyimpangan, yakni mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam, meyakini akidah atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar'i, meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur'an, mengingkari otentisitas atau kebenaran wahyu.
Kemudian melakukan penafsiran Al-Qur'an tidak berdasarkan kaidah ilmu tafsir, mengingkari al-hadis sebagai sumber hukum, melecehkan atau merendahkan nabi, mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir. Selanjutnya, mengubah pokok-pokok ibadah yang ditetapkan syariat, dan mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil.
Seperti diketahui, Ponpes Uniq Nusantara menjadi perhatian usai kontroversi ceramah Mama Ghufron. Pada ceramahnya, Mama Ghufron menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.
Pada video lain, Mama Ghufron mengeklaim bisa berbicara dengan malaikat Izrail, Munkar, Nakir yang bertugas menanyai di alam kubur. Video itu disebut telah dipotong-potong orang tak bertanggung jawab di media sosial.
Potongan video itu merupakan ceramah dan kajian agama yang diadakan rutin di Ponpes Uniq Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Video kontroversi ceramah ini pun menuai reaksi hingga akhirnya dikaji MUI.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis mengaku akan memantau dan mengkaji pergerakan ceramah-ceramah dari Mama Ghufron. Saat ini, Mama Ghufron secara resmi sudah menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegaduhan pasca video ceramahnya viral.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera, salam rahayu, salam budaya, salam lintas agama, salam indonesia, salam nusantara, salam pancasila, salam merah putih, salam NKRI," kata Mama Ghufron dalam video YouTube Ponpes Uniq Nusantara.
"Alhamdulillah wa syukurillah, saya dari pondok pesantren Uniq Nusantara Pancasila, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas viralnya framing video pondok pesantren Uniq Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, mohon maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.
"Saya atas nama ponpes unik nusantara pancasila,muhammadabdulghufron mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat seluruh Indonesia dari Sabang sampaiMerauke atas banyaknya framing-an video yang beredar di media sosial," permintaan maaf Mama Ghufron yang dibacakan Ustaz Ubad.
"Yang jelas pondok pesantren Uniq Nusantara pancasila, saya ajarkan dengan ajaran yang berakidah Ahlussunnah wal Jamaah Asy'ariah Maturidiyah dan mencintai Pancasila, NKRI Harga Mati, memberi motivasi kepada para santri dan jemaah agar bersungguh-sungguh dalam belajar agama dan mempunyai jiwa yang agamis dan nasionalis demi merawat kemurnian kitab kuning serta merawat marwah nilai pancasila serta kerukunan persatuan dan kesatuan. Malang 17 Juli 2024, Pengasuh Ponpes Uniq Nusantara Pancasila, Kiai Haji Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani," pungkasnya.
(irb/fat)