650 Personel Polres Ponorogo Amankan Arak-arakan PSHWTM di Puncak Suran Agung

650 Personel Polres Ponorogo Amankan Arak-arakan PSHWTM di Puncak Suran Agung

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 20 Jul 2024 17:50 WIB
Apel pengamanan pengawalan PSHWTM di puncak Suran Agung  Madiun.
Apel pengamanan pengawalan PSHWTM di puncak Suran Agung Madiun. Foto: Istimewa
Ponorogo -

Sebanyak 650 personel gabungan polisi dan TNI disiagakan untuk menjaga arak-arakan anggota pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM). Anggota pesilat PSHWTM akan menghadiri puncak acara Suran Agung, Minggu (21/7/2024).

Personel gabungan TNI-Polri akan mengawal arak-arakan sampai ke lokasi puncak acara Suran Agung di Lapangan Winongo, Kota Madiun. Nantinya, kendaraan pesilat berada di ring road barat.

"Rencananya ada 110 kendaraan dari Ponorogo yang akan menghadiri Suran Agung di Madiun," terang Wakapolres Ponorogo Kompol Gandi Darma Yudanto kepada wartawan, Sabtu (20/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gandi menjelaskan, rombongan yang akan ke Madiun harus dikoordinasi dengan mengendarai kendaraan tertutup seperti bus, minibus, ataupun Elf. Pun harus menjaga ketertiban dan keamanan saat berlalu lintas.

"Perkiraan yang berangkat sekitar 1.000-an orang. Kami akan jaga dengan pengawalan ketat," ujar Gandi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pengawalan ini untuk menjaga kondusifitas saat perjalanan, acara, maupun sesudah acara. Lantaran, peserta Suran Agung tidak hanya terdiri dari warga Madiun, melainkan dari Ponorogo dan wilayah se-Karisidenan Madiun.

"Peserta Suran Agung tidak boleh membawa sajam (senjata tajam), tongkat, miras, juga tidak boleh bawa sound hereg," imbuh Gandi.

Rencananya, peserta Suran Agung berangkat dari kecamatan masing-masing dan berkumpul di Lapangan Babadan. Kemudian, dikawal lagi menuju lokasi acara hingga selesai.

Pihaknya pun mengimbau massa atau simpatisan anggota PSHWTM agar tidak berkonvoi, tidak membunyikan klakson yang tidak sesuai spektek (spesifikasi teknis). Juga tidak mengganggu masyarakat lain agar tidak memancing perselisihan dan pertikaian.

"Kami juga melakukan pembatasan jalur tikus, tidak ada celah berangkat ke Madiun lewat jalur tikus, sepanjang mengenakan kendaraan tertutup diperbolehkan," tandas Gandi.

Sementara, Ketua PSHW TM Cabang Ponorogo Langen Triyono menambahkan, pihaknya mengimbau anggotanya untuk mentaati peraturan yang ditetapkan. Termasuk harus menjaga kondusifitas.

"Karena tema tahun ini Ponoragan, jadi delegasi dari Ponorogo juga banyak. Kami sudah memberikan imbauan agar tidak ada anggota yang berangkat sendiri, melainkan harus rombongan dan sudah mendaftar," pungkas Langen.




(irb/fat)


Hide Ads