Satlantas Polres Jombang menempuh upaya preventif atau mencegah para pelajar terlibat kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, dalam Operasi Patuh Semeru, polisi merazia SMP dan penitipan sepeda motor.
Tim yang dipimpin Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Iptu Anang Setiyanto menyasar SMPN 5 Jombang di Jalan KH Hasyim Asy'ari, Desa Plandi, Kecamatan Jombang. Pihaknya mengedukasi para siswa agar tidak mengendarai sepeda motor ke sekolah.
Sebab para pelajar SMP belum diizinkan mendapatkan SIM. Sehingga sangat berbahaya apabila mengendarai sepeda motor di jalan raya. Selanjutnya, Anang dan timnya merazia penitipan sepeda motor di depan SMPN 5 Jombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di tempat ini, polisi mendapati banyak pelajar SMP yang nekat mengendarai sepeda motor ke sekolah. Bahkan, mereka tidak memakai helm, serta sepeda motornya menggunakan knalpot brong. Beruntung petugas hanya memberi mereka teguran.
"Kami berpesan kepada para pelajar semua silakan belajar dengan baik demi cita-cita, tapi utamakan keselamatan di jalan dengan tidak mengendarai sepeda motor karena belum punya SIM," terangnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (18/7/2024).
Anang menjelaskan, para pelajar menjadi memang menjadi salah satu sasaran Operasi Patuh Semeru 2024. Karena tergolong pengendara di bawah umur. Hanya saja, kali ini pihaknya tidak langsung memberi sanksi tilang karena mengutamakan pencegahan kecelakaan lalu lintas melibatkan pelajar.
"Kami berencana mendatangkan orang tua mereka bersama dengan gurunya, kami musyawarahkan cara menyelamatkan anak-anak kita. Karena Sesuai tema Operasi Patuh save our student," jelasnya.
Kecelakaan lalu lintas menjadi ancaman serius bagi para pelajar yang belum saatnya mengendarai kendaraan bermotor. Menurut Anang, semester 1 tahun 2024, terjadi 606 kecelakaan lalu lintas di Jombang. Banyak pelajar yang menjadi korbannya.
"Korban usia pelajar 184 orang, mulai usia 15 sampai 19 tahun," tandasnya.
(abq/iwd)