Bingungnya Polantas Bangkalan Tiba-tiba Dibawa Kabur Mbak-mbak Asal Malang

Kemekel

Bingungnya Polantas Bangkalan Tiba-tiba Dibawa Kabur Mbak-mbak Asal Malang

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 16 Jul 2024 22:00 WIB
RH, perempuan asal Kota Malang yang membawa kabur polisi saat diperiksa usai terlibat kecelakaan di Bangkalan
RH, mbak-mbak asal Malang yang bawa kabur mas-mas polantas usai nabrak motor di Jembatan Suramadu. (Foto: Dok. Istimewa)
Bangkalan -

Belum terpecahkan sampai sekarang, bagaimana bisa mbak-mbak asal Malang ini kepikiran buat nekat membawa kabur mas-mas petugas polisi yang sedang memintai keterangan soal kecelakaan melibatkan dirinya di Jembatan Suramadu. Tiba-tiba saja mbak-mbak itu tancap gas, padahal mas-mas polisi masih duduk di bangku samping kemudi mobil Brio yang dia kendarai.

Peristiwa yang bisa dibilang 'di luar nurul' itu terjadi pada Selasa 18 Juni 2024. Singkat kata, mbak-mbak berinisial RH berusia 35 tahun warga Jalan Gajayana, Ketawanggede, Lowokwaru, Kota Malang itu terlibat kecelakaan. Honda Brio bernopol N 1903 AAM yang dia naiki menabrak motor Yamaha RX King bernopol N 2143 EAI yang dikendarai ZK, warga Desa/Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang di Jembatan Suramadu.

Kalau berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun polisi, mobil Brio yang dikendarai RH yang tadinya melaju di lajur kanan secara mendadak pindah ke lajur kiri. Saat pindah jalur mendadak itu Mbak RH tidak melihat di sebelah kirinya ternyata ada motor RX King yang dikendarai ZK. Karena kaget, Mbak RH ini nggak bisa mengantisipasi tabrakan sampai akhirnya ZK tertabrak dan jatuh dari motornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Grandika Indera Waspada menjelaskan akibat kecelakaan itu pria pengendara motor RX King itu harus dilarikan ke rumah sakit. Korban mengalami sejumlah luka. Nah, untuk mengetahui detail kronologi kejadian dan identitas mbaknya, satu petugas Polantas mendatangi mobil brio untuk memintai keterangan. Mas-mas petugas lantas itu masuk ke mobil dengan maksud berbicara baik-baik dengan Mbak RH.

Saat itulah kejadian yang tidak diduga-duga oleh mas-mas polisi itu terjadi. Tiba-tiba saja RH menginjak gas mobilnya, putar balik untuk kabur ke arah Surabaya. Dia tidak menunggu mas-mas polisi itu turun dari mobilnya. Sehingga di tengah perjalanan itulah sang mas-mas petugas yang sempat gugup mulai membujuk Mbak RH yang tampak panik agar mau balik ke Bangkalan.

ADVERTISEMENT

Bagian bujuk rayu ini tidak dijelaskan dengan lengkap oleh AKP Grandika. Tapi tentu saja sang mas-mas petugas lantas itu membujuk Mbak RH balik ke Bangkalan supaya dia bisa melanjutkan tugasnya memintai keterangan mbaknya soal kecelakaan, dan supaya mas-mas polisit itu tidak perlu cari tumpangan buat balik ke Bangkalan sendiri tanpa mbaknya. Duh, iki piye sih karepe Mbak RH.

"Iya sempat lari ke Surabaya namun petugas membujuk dan akhirnya kembali ke Bangkalan," ujar Grandika.

Mobil Brio itu tetap dikemudikan Mbak RH kembali ke Bangkalan. Mas-mas petugas lantas mengarahkan agar mobil dibawa ke kantor Laka Lantas Polres Bangkalan. Setelah tiba di sana, mas-mas petugas itu kembali dibikin pusing sama Mbak RH. Mbaknya nggak mau turun dong dari mobil itu. Lhadalah, makin mumet lah masnya. Dia kembali merayu-rayu supaya mbaknya mau turun tapi tetap ditolak.

Ternyata, Mbak RH nggak mau turun soalnya masnya meminta mbaknya pulang ke rumah tanpa membawa mobil Brio itu yang akan dijadikan barang bukti kecelakaan lalu lintas. Mobil itu harus ditinggal di Kantor Laka Lantas Polres supaya Mbak RH balik lagi saat korban kecelakaan, ZK yang masih dirawat di RS sudah bisa dimintai keterangan.

Mas petugas lantas sudah menyita kunci mobil Brio itu. Tapi Mbak RH bersikeras tetap berada di mobil karena ternyata dia mau pulang ke rumah membawa serta mobilnya. Mbaknya bahkan nggak mau keluar dari mobil itu sampai besoknya. Lha terus?

"Yang bersangkutan terus berada di dalam mobilnya, hanya turun untuk ke kamar mandi dan minum," kata Grandika. "Kami minta untuk pulang karena korban masih di rumah sakit sehingga pemeriksaan masih menunggu korban pulih, tapi dia (RH) menolak. Bahkan kami (tawarkan) akan antarkan pulang juga ditolak."

Akhirnya nggak cuma mas-mas polantas yang dibawa kabur ke Surabaya yang pusing. Sikap mbaknya ini akhirnya bikin pusing anggota polisi lainnya, termasuk AKP Grandika selaku Kasat Lantas. Setelah dicari-cari, akhirnya polisi mengalah. Salah satu anggota dikirim ke rumah Mbak RH di Malang dan meminta keluarganya di sana untuk menjemput.

Duh, mbak, mbak. Cuma kamu yang bisa bikin polisi mumet kayak gini. Jangan sampai cinlok sama mas-mas Polantas yang ikut kebawa kabur ya mbak. Diangkat jadi film nanti ceritanya mbaknya.




(dpe/iwd)


Hide Ads