Sederet Sekolah Negeri di Jatim yang Kekurangan hingga Tak Dapat Siswa

Sederet Sekolah Negeri di Jatim yang Kekurangan hingga Tak Dapat Siswa

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 16 Jul 2024 20:27 WIB
SD Negeri Jatimulyo 4 Kota Malang
SD Negeri Jatimulyo 4 Kota Malang yang hanya mendapat 1 siswa baru (Foto: M Bagus Ibrahim)
Surabaya -

Hari pertama masuk sekolah kerap diisi dengan canda tawa hingga ekspresi malu-malu para murid baru. Namun, hal ini tak bisa dirasakan di sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Jawa Timur ini.

Nasib ngenes dialami sejumlah SDN tersebut. Sekolah-sekolah ini hanya mendapat sedikit murid baru. Bahkan, ada beberapa sekolah yang tak mendapat satu pun murid baru.

Berikut rinciannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 2 SDN di Ponorogo Tak Dapat Siswa Baru

Sekolah yang tak mendapat satu pun murid baru adalah SDN 1 Setono di Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Para guru dan kepala sekolah mengaku sudah berupaya keras agar bisa menggaet siswa baru. Namun, usahanya gagal.

ADVERTISEMENT

Meski dengan iming-iming seragam gratis dan juga pengenalan sekolah lewat rumah ke rumah. Namun, tidak ada satu wali murid pun yang mau mendaftarkan anaknya ke SDN 1 Setono.

Hari pertama masuk sekolah, harusnya ruangan kelas ramai dengan celotehan anak-anak. Namun sayang, di SDN 1 Setono ini, ruang kelas 1 tampak kosong karena tak ada murid. Hanya ada bangku kosong yang diletakkan di pinggir ruangan.

Nasib serupa juga dialami SDN lain di Ponorogo, yakni SDN 1 Bajang di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Bahkan, sekolah ini selama dua tahun ajaran ini tidak mendapat siswa baru.

SDN 1 Bajang mengaku kalah dengan SD swasta. Apalagi, posisi sekolah saat ini dikelilingi banyak SD swasta. Bahkan, berjarak 20 meter dari SDN 1 Bajang, juga ada sekolah lain.

Meski pihak sekolah sudah berupaya mendapatkan murid baru dengan bekerja sama dengan TK, komite, bahkan Pemdes setempat. Namun sayang, banyak wali murid lebih memilih sekolah swasta lain.

2. SDN 331 Gresik di Bawean Hanya Mendapat 4 Siswa

Nasib miris juga menimpa SDN 331 Gresik di Dusun Poloasem, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Gresik. Sekolah ini hanya mendapatkan 4 murid baru dari Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.

Kondisi itu sebenarnya bukan yang pertama kali. SDN 331 ini memang minim murid baru tiap kali tahun ajaran baru. Tahun lalu mereka cuma dapat 5 murid. Saat ini, SDN 331 Gresik hanya memiliki 17 murid mulai kelas 1 sampai kelas 6.

3. SD Negeri di Kota Malang Hanya Diisi 1 Siswa

Sementara itu, di Kota Malang ada SD Negeri Jatimulyo 4 yang hanya menerima 1 siswa baru. Hal itu, membuat pihak sekolah memutuskan memindahkan siswa tersebut ke SD lain.

"Disdikbud bersama Kepala Sekolah mempertimbangkan dan memutuskan memindahkan 1 siswa baru itu ke SD Negeri Jatimulyo 1," ujar pengawas sekolah Disdikbud Kota Malang Wilayah Lowokwaru, Didik Siswanto kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

Ia mengatakan pemindahan itu dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, karena permintaan orang tua siswa untuk pindah dan kedua karena mempertimbangkan psikologi anak tersebut.

4. SMPN Satu Atap di Madiun Hanya Mendapat 4 Siswa

Miris dialami oleh Sekolah SMP negeri Satu Atap di Desa Batok, Gemarang, Kabupaten Madiun. Dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024, SMPN Satu Atap ini hanya mendapatkan 4 murid saja.

Sepinya pendaftar siswa baru tidak hanya terjadi kali ini saja, namun juga setahun yang lalu. Tahun ajaran 2023/2024 SMPN Satu Atap Gemarang juga hanya mendapatkan empat siswa baru.

Total ada 22 siswa di SMPN Satu Atap Gemarang termasuk kelas 12 yang hanya 13 murid. Sedangkan jumlah pengajar saat ini 11 termasuk satu kepala sekolah. Letak geografis jadi penyebab sepnyai pendaftar. Secara geografis SMPN Satu Atap berada di lereng Gunung Wilis dengan jarak dari pusat kecamatan sekitar 10 km dan dari pusat pemerintahan Kabupaten Madiun sekitar 30 km.

5. 2 SDN di Jombang Hanya Mendapat 1 dan 5 Siswa

SDN Sumberaji 2 Kabuh Jombang pada tahun ajaran baru ini hanya mendapat 1 siswa. Salah satu faktor minimnya siswa di SD ini adalah letaknya yang berada di hutan kawasan perbukitan.

Fenomena ini mengulang tahun lalu yang juga hanya mendapat 1 siswa. Jumlah total sisa di SDN Sumberaji 2 hanya 10 siswa.

Sementara di SDN Jombatan 1 juga mendapat sedikit siswa. Lebih banyak dibanding SDN Sumberaji 2, SDN Jombatan 1 mendapat 5 siswa pada tahun ajaran ini.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads