.webp)
Banyak SD Negeri di Kota Malang sempat kekurangan pagu murid di Tahun Ajaran (TA) 2024-2025. Bahkan ada salah satu SD Negeri di Kota Malang yang terpaksa harus menggosongkan kelas 1 pada tahun ajaran kali ini karena kekurangan siswa.
Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, akan melakukan pengecekan lebih lanjut SD Negeri yang saat ini masih kekurangan siswa. Pengecekan itu dilakukan untuk mengetahui kendala yang membuat SD Negeri di Kota Malang kekurangan siswa selama PPDB berlangsung.
"Tadi saya juga cek ke sekolah-sekolah (SMP negeri), (untuk sekolah SD negeri) dalam satu dua hari ini, kami akan cek kendala-kendalanya, sampai tidak bisa menerima murid-muridnya, kami akan cek," ujarnya saat ditemui awak media, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan, dari hasil pengecekan itu nanti akan menjadi bahan kajian Disdikbud Kota Malang dan praktisi terkait untuk mencari solusi. Wahyu mengatakan, tidak tertutup kemungkinan salah satu solusi yang bisa dilakukan dengan menggabungkan sejumlah sekolah.
"(Kemungkinan di-merger) Bisa jadi. Nanti akan begitu (dimerger), tapi kan kami lihat kelebihan dan kekurangannya. Kalau dimerger seperti apa, kalau misalkan tidak seperti apa," kata Wahyu.
Sebagai Informasi, berdasarkan data Disdikbud Kota Malang per 8 Juli 2024 tercatat ada 101 SD Negeri yang masih memiliki pagu tersisa dari total 195 SD Negeri di Kota Malang. Disdikbud Kota Malang mengklaim dari 101 SD Negeri yang kekurangan siswa sudah mulai banyak terisi.
Dari ratusan sekolah itu, SD Negeri Jatimulyo 4 menjadi yang terparah karena hanya mendapatkan satu siswa saja pada tahun ajaran baru ini. Satu siswa itu akhirnya memutuskan pindah ke SD Negeri Jatimulyo 1.
Salah satu faktor sepinya peminat di SD Negeri Jatimulyo 4 disebabkan karena letak sekolah itu memang berdekatan dengan SD Negeri Jatimulyo 1 dan SD Negeri Jatimulyo 5.
(dpe/iwd)
