Perjuangan Pullung, Anak Piatu Sukses Masuk ITS Berkat NUSS LP Ma'arif NU

Perjuangan Pullung, Anak Piatu Sukses Masuk ITS Berkat NUSS LP Ma'arif NU

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 15 Jul 2024 16:53 WIB
Pullung yang berhasil lolos ITS
Pullung yang berhasil lolos masuk ITS/Foto: Istimewa
Surabaya -

Asa Pullung Adnin Khuriyatul Mahmudah untuk masuk ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) akhirnya terwujud. Anak piatu asal Lamongan ini lolos berkat program Nahdlatul Ulama Student Scholarships yang diselenggarakan LP Ma'arif PBNU dan BAZNAS RI.

Pullung telah ditinggal sang ibu, Niswatin sejak ia masih kecil. Saat ini, ia dirawat oleh sang nenek dan paman.

Pelajar dari Desa Tanjung ini bersekolah di SMA 2 Lamongan. Berkat kegigihannya, dia berhasil diterima di Prodi Kimia ITS lewat jalur Seleksi SNBT-UTBK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pullung juga mendapat Beasiswa KIP Kuliah, sehingga biaya kuliahnya gratis. Sebelum seleksi, Pullung sempat mendapatkan Beasiswa Masuk Perguruan Tinggi Unggulan yang diselenggarakan oleh LP Ma'arif NU PBNU dan BAZNAS RI melalui program NUSS LP Ma'arif PBNU. Program ini adalah upaya peningkatan kualitas siswa NU.

Pullung tinggal bersama nenek dan pamannya yang sudah ia anggap sebagai orang tua.

ADVERTISEMENT

"Saat ini saya tinggal bersama nenek, dan paman juga selalu membantu. Sudah seperti orang tua sendiri," ungkap Pullung.

Pullung menyadari bahwa untuk bisa lebih maju ke depannya adalah melalui pendidikan. Ia ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah jalan untuk bisa meraih mimpi atau cita-citanya.

"Kalau kita punya keinginan atau cita-cita, satu-satunya cara adalah kerja keras. Karena segala sesuatunya itu pasti ada tantangan, hambatan maupun rintangan. Tapi, jadikan itu sebagai semangat karena pasti semua ada jalannya," ujar Pullung.

Ketekunan Pullung di bidang pendidikan juga diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang didapatkan semenjak dari SMP, ia dedikasikan juga untuk membantu pendidikan di lingkungannya, yakni mengajar di TPQ Dam'ul Hawa As-Syabimi yang ada di kampungnya.

"Semangat saya adalah terus belajar, dan bisa menunjukkan bahwa keterbatasan materi bukanlah halangan untuk menggapai mimpi," ungkapnya.

Kini, Pullung tengah bersiap untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di Prodi Kimia ITS nanti, ia berharap bisa menekuninya sehingga ilmunya bisa bermanfaat dan menjadi penunjang mewujudkan cita-cita.

"Cita-cita saya bisa berkarir di bidang data scientist, peneliti dan teknisi kimia," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads